sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Donald Trump siap menjalani tes coronavirus

Donald Trump bersikeras bahwa kondisinya sejauh ini sehat.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 11 Mar 2020 12:09 WIB
Donald Trump siap menjalani tes coronavirus

Presiden Donald Trump pada Selasa (10/3) mengatakan, dia bersedia menjalani tes coronavirus jenis baru. Meski begitu, dia bersikeras bahwa kondisinya sejauh ini sehat.

"Menurut saya ini bukan masalah besar. Saya bersedia melakukannya," kata Trump kepada wartawan usai pertemuan di Capitol Hill. "Saya merasa sangat sehat tapi saya rasa menjalani tes bukan perkara besar."

Trump menambahkan, dia telah berkonsultasi dengan dokter Gedung Putih mengenai persoalan ini.

"Dokter mengatakan tidak ada alasan bagi saya untuk melakukannya. Saya tidak menunjukkan gejala apa pun," lanjut dia.

Pernyataan Trump muncul setelah Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham pada Senin (9/3) malam mengatakan bahwa sang presiden belum menjalani tes coronavirus karena dia tidak memiliki gejala serta tidak melakukan kontak dekat dengan pasien yang terjangkit wabah tersebut.

"Presiden Trump dalam keadaan sehat dan dokter akan terus memantau kondisinya," tambah Grisham.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Trump belum melewati pemeriksaan coronavirus jenis baru padahal dia telah melakukan kontak dengan sejumlah anggota parlemen yang kini mengarantina diri akibat kekhawatiran akan penularan virus tersebut.

Sejauh ini, Negeri Paman Sam mencatat lebih dari 1.000 kasus infeksi dengan 32 kematian.

Sponsored

Juru bicara Harvard University Rachael Dane menyatakan bahwa universitas tersebut akan melakukan segala kegiatan belajar-mengajar via online karena khawatir akan penyebaran wabah coronavirus jenis baru. Setelah 23 Maret, semua program akademik akan diselenggarakan secara virtual tanpa tatap muka. 

Selain itu, Harvard juga meminta mahasiswanya untuk sementara keluar dari asrama mereka.

"Para mahasiswa Harvard diminta untuk mengosongkan asrama mereka mulai Minggu (15/3) dalam upaya mengurangi kepadatan di area komunitas kami," ujar Dane.

Mahasiswa diminta untuk tidak kembali ke kampus Harvard di Cambridge, Massachusetts, setelah liburan musim semi untuk melindungi kesehatan masing-masing.

"Tujuan dari perubahan ini adalah untuk meminimalkan kebutuhan berkumpul dalam kelompok besar dan menghabiskan waktu lama dalam jarak dekat antara satu sama lain di tempat-tempat seperti ruang kelas, kafetaria, dan asrama," jelas Presiden Harvard University Lawrence Bacow dalam pernyataannya. (Politico, CBS News, dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid