sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ethiopia tingkatkan taraf hidup pengungsi

Ethiopia meloloskan UU yang memberikan hak kerja bagi hampir satu juta pengungsi di negaranya, langkah yang dinilai cerdas.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 18 Jan 2019 15:15 WIB
Ethiopia tingkatkan taraf hidup pengungsi

Pada Kamis (17/1), Ethiopia meloloskan UU yang memberikan hak kerja bagi hampir satu juta pengungsi di negaranya. UU ini juga memungkinkan para pengungsi tinggal di luar kamp.

Langkah tersebut menuai pujian karena pemerintah dianggap memberikan martabat lebih tinggi kepada pengungsi dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan asing.

Ethiopia merupakan negara dengan populasi pengungsi terbesar kedua di Afrika setelah Uganda. Tercatat, negara ini menampung lebih dari 900.000 orang yang mengungsi dari konflik, kekeringan, dan penganiayaan di negara-negara tetangganya.

Para pengungsi sebagian besar berasal dari Sudan Selatan, Sudan, Somalia, dan Eritrea.

Kebanyakan pengungsi telah berada di Ethiopia selama puluhan tahun, mereka bahkan sudah memiliki keturunan yang lahir di negara tersebut. Namun, selama ini mayoritas pengungsi tidak diizinkan bekerja.

"Kami mengumumkan bahwa proklamasi pengungsi yang baru telah diberlakukan oleh DPR Ethiopia. Kami yakin UU ini akan meningkatkan kehidupan para pengungsi dan tuan rumah," jelas pernyataan Administrasi Ethiopia untuk Urusan Pengungsi dan Kepulangan (ARRA).

UU ini sejalan dengan komitmen Ethiopia terhadap Global Compact on Refugees milik PBB, yang diadopsi para pemimpin dunia pada Desember 2018. Kerangka kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pengungsi dan meredakan tekanan terhadap negara-negara tuan rumah.

Lebih lanjut lagi, UU ini mengizinkan para pengungsi untuk pindah dari kamp, bersekolah di sekolah reguler, bepergian, dan bekerja di seluruh negeri.

Sponsored

Pengungsi dapat secara resmi mendaftarkan kelahiran, pernikahan dan kematian, serta akan memiliki akses layanan keuangan.

Ketua Komisi Investasi Ethiopia Fitsum Arega mengatakan bahwa UU baru itu merupakan bagian dari program senilai US$500 juta milik pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan 100.000 lapangan pekerjaan. Sebanyak 30% di antaranya akan dialokasikan untuk para pengungsi.

"Ini membantu para pengungsi dan mendukung industrialisasi Ethiopia," tulis Arega di Twitter.

Langkah yang cerdas

Para pekerja organisasi amal mengatakan Ethiopia menjadi contoh baik saat banyaknya wilayah, hak, dan kebebasan para pengungsi dan migran sedang terkikis di dunia.

"Mengingat beberapa negara Barat telah mengadopsi kebijakan xenofobia sambil mengusir para pengungsi, kami senang bahwa Ethiopia telah mengesahkan UU pengungsi yang direvisi ini," jelas Direktur Negara untuk Dewan Pengungsi Norwegia di Ethiopia Stine Paus.

Menurut Paus, ini akan memungkinkan lebih banyak pengungsi untuk tinggal di daerah perkotaan dan mendapatkan izin kerja terbatas. Selain itu UU ini dinilai akan memberikan akses pengungsi ke lahan pertanian serta mempermudah akses pendidikan untuk anak-anak mereka.

"UU tersebut akan membantu para pengungsi merasa diikutsertakan dan bahwa mereka dapat berkontribusi bagi masyarakat," tutur Juru bicara Badan Pengungsi PBB (UNHCR) untuk Afrika Timur Dana Hughes. "Tetapi kita harus ingat bahwa akses ke pendidikan dan pekerjaan tidak hanya menguntungkan pengungsi, tetapi juga berkontribusi bagi ekonomi dan memberi manfaat bagi masyarakat setempat. UU semacam itu bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, ini juga merupakan langkah yang cerdas." (VOA)

Berita Lainnya
×
tekid