sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akibat invasi Rusia, harga minyak dunia menjadi US$130 per barel

Di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan, ada tanda-tanda pasar belum kekurangan minyak.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 09 Mar 2022 17:28 WIB
Akibat invasi Rusia, harga minyak dunia menjadi US$130 per barel

Invasi Rusia ke Ukraina kembali memengaruhi kestabilan harga minyak dunia. Minyak naik menuju US$130 Amerika per barel pada Rabu (9/3). Kenaikan ini mencapai empat persen dari sebelumnya.

Kenaikan disebabkan oleh minyak mentah asal Rusia yang tidak menemukan pembeli. Beberapa negara seperti Jepang, Kanada, dan Singapura, mendeklarasikan boikot ekonomi karena penyerangan Rusia pada negara tetangganya.

Seperti dilansir Reuters, harga masih akan sangat fluktuatif mengingat Amerika Serikat melarang impor minyak dari Rusia meskipun negeri Paman Sam sudah memiliki daftar pembeli yang jelas. Perusahaan minyak Shell dan Pemerintah Inggris juga berhenti membeli minyak mentah dari Rusia.

Sementara itu, Firma Investasi JP Morgan memperkirakan, sekitar 70% minyak laut Rusia berjuang untuk menemukan pembeli.

"Yang jelas adalah bahwa krisis saat ini tidak akan diselesaikan di masa mendatang sebelum tercetusnya perdamaian. Akibatnya harga minyak diperkirakan akan tetap pada tingkat yang tinggi," kata Pialang Minyak PVM, Tamas Varga.

Minyak mentah Brent naik 1,68 dolar atau 1,3%, pada 129,66 dolar per barel pagi tadi. West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,60 dolar atau 1,3%, menjadi $125,30 di jam yang sama.

Minyak telah melonjak sejak Rusia, eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, meluncurkan serangan bersenjata pada Ukraina. Harga Brent mencapai 139 dolar pada Senin (7/3) kemarin dan menjadi yang tertinggi sejak 2008.

Salah satu sumber potensial pasokan minyak tambahan adalah Iran. Negara ini telah melakukan perbicaraan dengan negara-negara Barat sejak beberapa bulan lalu. Pembelian minyak dari Iran bisa dilakukan asalkan sanksi ekonomi negara tersebut dicabut atas kasus nuklir.

Sponsored

Iran juga harus berjanji melakukan pembatasan program nuklirnya apabila ingin kembali melakukan hubungan ekonomi. Namun, pembicaraan ini tampaknya cukup rumit dan belum menemukan kesepakatan. Rusia juga ikut andil dalam perbincangan ini dan meminta minyak dari negaranya dibeli.

Di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan, ada tanda-tanda pasar belum kekurangan minyak. Sebaliknya persediaan minyak mentah AS naik 2,8 juta barel, menurut data di pasaran mengutip American Petroleum Institute.

Berita Lainnya
×
tekid