sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Iran mulai uji coba sentrifugal baru untuk perkaya uranium

Presiden Rouhani mengatakan bahwa sentrifugal IR-6 baru milik Iran sudah mulai berfungsi dan sentrifugal IR-9 yang lebih baru sedang diuji.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 19 Des 2019 16:55 WIB
Iran mulai uji coba sentrifugal baru untuk perkaya uranium

Pada Rabu (18/12), Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya telah mulai menguji model sentrifugal terbaru untuk memperkaya uranium.

"Hari ini, sentrifugal IR-6 baru milik Iran sudah mulai berfungsi dan sentrifugal IR-9 yang lebih baru sedang diuji," kata dia saat berkunjung ke Malaysia.

Menurut para pejabat Iran, sentrifugal IR-6 dapat menghasilkan uranium yang diperkaya 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan sentrifugal IR-1, sentrifugal generasi pertama yang berada di fasilitas nuklir di Fordow.

Kepala Badan Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi menjelaskan, IR-9 bekerja lima kali lebih cepat dari IR-6 dan 50 kali lebih cepat dari IR-1. Sebuah sentrifugal memperkaya uranium dengan memutar gas uranium hexafluoride dengan cepat dan mengubahnya menjadi bahan bakar tenaga nuklir.

Iran telah meningkatkan aktivitas nuklirnya sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) pada Mei 2018.

Kesepakatan, yang dinegosiasikan antara Iran dan sejumlah kekuatan dunia lainnya, itu dirancang untuk mengekang ambisi nuklir Teheran dengan imbalan dicabutnya sejumlah sanksi. Hingga kini, kesepakatan itu masih didukung oleh lima negara lainnya yakni Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Sejak menarik diri dari JCPOA, Washington menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, membebani ekonomi negara itu.

"Biarkan seluruh dunia tahu bahwa penarikan AS dari JCPOA tidak menguntungkan siapa pun," kata Rouhani pada Rabu.

Sponsored

Dia mengecam penerapan kembali sanksi AS dan menyebutnya sebagai langkah ilegal.

Menanggapi sanksi AS, dalam beberapa bulan terakhir Iran telah mengurangi komitmen mereka terhadap JCPOA dengan meningkatkan stok uranium yang diperkaya dan meningkatkan kapasitas pengayaannya.

Pada November, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bahwa Iran telah melanggar ketentuan lain dalam JCPOA dengan menimbun air berat melebihi batas yang diizinkan perjanjian itu.

Teheran telah mengumumkan bahwa mereka mengambil sejumlah langkah untuk menjauh dari JCPOA. Kini, negara itu memperkaya uranium hingga 4,5%, melampaui batas 3,67% yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir.

Selain itu, Iran mengaku saat ini menimbun lebih dari 500 kilogram uranium yang diperkaya pada kadar rendah, melampaui ketentuan JCPOA, yakni 300 kilogram.

Kemudian pada awal November, Iran menyatakan telah mulai menyuntikkan gas uranium ke 1.044 sentrifugal IR-6, sebuah proses yang pada akhrinya dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Tindakan Teheran merupakan upaya menekan kekuatan dunia yang terlibat dalam JCPOA untuk menawarkan insentif ekonomi baru untuk mengimbangi kerugian yang diderita akibat sanksi AS.

Sebelumnya, Rouhani menyatakan akan menghentikan seluruh pelanggarannya terhadap JCPOA jika Iran menerima insentif ekonomi yang dibutuhkan. (CNN dan The Times of Israel)

Berita Lainnya
×
tekid