sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jika terpilih, begini arah kebijakan luar negeri Prabowo-Sandiaga

Tidak hanya dengan China, namun Prabowo-Sandiaga juga akan menjalin relasi baik dengan Amerika Serikat.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 21 Nov 2018 15:27 WIB
Jika terpilih, begini arah kebijakan luar negeri Prabowo-Sandiaga

Rizal Darmaputra, anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan strategi kebijakan luar negeri yang diusung oleh capres dan cawapres nomor 02 tersebut. 

Salah satu fokus mereka adalah keberlanjutan diplomasi Indonesia dengan dua raksasa ekonomi yang tengah terlibat perang dagang, yakni Amerika Serikat dan China.

Menurut Rizal, Prabowo-Sandi melihat hubungan Indonesia dengan China kini cukup baik. Bahkan pada September lalu, Prabowo sempat bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian.

"Pihak China ingin ada kepastian. Jika Pak Prabowo terpilih, investasi mereka akan tetap berlangsung," tutur Rizal saat ditemui wartawan usai diskusi publik bertajuk 'Arah Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia 2019-2024: Menimbang Ide dan Gagasan Pasangan Capres-Cawapres' di Gedung Pakarti Centre, Jakarta, Rabu (21/11).

Rizal menjelaskan, China khawatir pemerintahan yang baru akan memutus hubungan kerja sama investasi dengan mereka. Maka sang dubes pun ingin memastikan dan mengamankan keberlangsungan kolaborasi RI-China ke depannya.

Lebih lanjut Rizal menjelaskan, selama kebijakan dari China tidak merugikan rakyat Indonesia dalam artian tidak merebut lapangan atau kesempatan kerja warga lokal, maka pihaknya menilai tidak akan ada masalah. 

"Selama mereka investasi dan buka lapangan kerja buat Indonesia dan membawa peningkatan kesejahteraan buat pemerintah dan rakyat, go ahead," terangnya.

Di sisi lain, Rizal mengatakan paslon nomor urut 02 ini juga akan menjaga hubungan baik dengan AS. 

Sponsored

Dia menegaskan, meski kondisi AS dan China sedang tegang akibat perang dagang, namun Prabowo-Sandi tidak akan timpang memprioritaskan satu negara saja. 

"China itu sebagai negara besar di Asia dan AS, dia negara adidaya. Kita harus menjalankan hubungan yang baik dengan keduanya," jelas Rizal.

Rizal menuturkan bahwa Prabowo-Sandi akan mendahulukan kepentingan nasional dalam hubungan diplomasi dengan negara mana pun.

"Jangan sampai malah national interest mereka yang lebih banyak berbicara di kita, kita harus lihat bisa tidak implementasi national interest Indonesia pada dua negara itu," terangnya lebih lanjut. 

Dengan Washington, dia mengaku pihak paslon 02 sudah beberapa kali melakukan diskusi secara informal. 

"Terutama Pak Sandi, beliau punya hubungan yang baik sekali dengan AS dan itu bisa dijadikan titik awal untuk hubungan ini jadi lebih erat," katanya. 

Berita Lainnya
×
tekid