sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi: Kerja sama bilateral RI-Australia akan lebih terarah

Presiden Jokowi menyatakan bahwa ratifikasi IA-CEPA telah selesai.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 10 Feb 2020 19:32 WIB
Jokowi: Kerja sama bilateral RI-Australia akan lebih terarah

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kunjungannya ke Australia kali ini menandai era baru hubungan kedua negara. Jokowi menambahkan bahwa rencana aksi pelaksanaan kemitraan strategis komprehensif untuk 2020-2024 telah selesai.

"Ini berarti bahwa dalam lima tahun ke depan kerja sama bilateral kita akan lebih baik dan lebih terarah," tutur Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama usai pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison di Gedung Parlemen, Canberra, Senin (10/2) pagi seperti dilansir setkab.go.id.

Ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), disampaikan Jokowi, telah selesai.

"Yang berarti ke depan hubungan ekonomi kedua negara secara komprehensif akan lebih maju dan harus lebih dirasakan manfaatnya oleh rakyat kedua negara," ujar Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia mendorong agar program 100 hari implementasi IA-CEPA dapat dilakukan, antara lain pelaksanaan Australia Business Week yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Australia di Indonesia, kunjungan sejumlah major private investor Australia ke Indonesia, kerja sama untuk pendanaan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, serta kerja sama di bidang pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

"Tadi sudah disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison mengenai akan dibukanya Monash University di Indonesia," tambah Presiden Jokowi.

Melalui IA-CEPA ini, lanjut Jokowi, Indonesia mengharapkan agar Australia dapat menjadi mitra penting di bidang investasi untuk infrastruktur dan juga di bidang pendidikan.

"Di luar IA-CEPA kita juga membahas kemitraan kedua negara dalam konteks Indo-Pacific. Kita mengharapkan bahwa stabilitas perdamaian, kesejahteraan secara merata dapat terus tercipta dan terjaga di kawasan Indo-Pacific," tutur Presiden Jokowi.

Sponsored

Kedua negara, menurut Presiden Jokowi, juga sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama di Pasifik Selatan dengan fokus antara lain pada isu ocean dan perubahan iklim. 

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Australia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Kesepakatan soal perhubungan dengan Australia

Menlu Retno saat memberikan keterangan mengenai kegiatan Presiden Jokowi di Hyatt Hotel Canberra pada Senin mengungkapkan bahwa Indonesia dan Australia telah menandatangani kesepakatan berkaitan dengan perhubungan, di antaranya konektivitas udara, vokasi, dan keselamatan.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa isi kesepakatan tersebut pertama berkaitan dengan kemudahan konektivitas udara.

"Batasan-batasan yang selama ini ada kita minta akan dikurangi. Apalagi kita tahu bahwa sekarang ini status Indonesia itu masih yellow artinya kita dibedakan dengan negara-negara lain, dengan Vietnam, dan sebagainya," tambah menhub.

Untuk itu, Indonesia minta disamakan menjadi green sehingga akan memudahkan untuk pergerakan orang dari sini dan sana.

"Yang kedua adalah kita akan tanda tangan besok itu khususnya yang berkaitan dengan vokasi dan safety," kata menhub.

Australia, menurut menhub, banyak memberikan dukungan bagi keselamatan sektor perhubungan di Indonesia yakni melalui peningkatan sokongan pada vokasi yang ada di Indonesia dengan memberikan tenaga-tenaga pelatihan.

"Dan kita butuh vokasi untuk menyamakan. Kalau standar kelautan itu IMO dan aviasi itu IQ. Saya pikir hubungan baik saat ini sudah berlangsung sejak 2003 dan kita akan tingkatkan dengan berbagai kegiatan," ujar menhub.

Berita Lainnya
×
tekid