sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus infeksi Covid-19 Brasil tertinggi keempat di dunia

Dari 255.386 kasus positif coronavirus jenis baru di Brasil, 16.853 di antaranya meninggal.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 19 Mei 2020 16:03 WIB
Kasus infeksi Covid-19 Brasil tertinggi keempat di dunia

Kementerian Kesehatan Brasil pada Senin (19/5) mencatat 14.288 kasus baru infeksi Covid-19, membuat total kasus positif di negara tersebut menjadi 255.386.

Dengan angka tersebut, Brasil menyalip Inggris dan menjadi negara dengan jumlah infeksi Covid-19 tertinggi keempat di belakang Amerika Serikat, Spanyol, dan Rusia.

Dari 255.386 kasus positif coronavirus jenis baru di Brasil, 16.853 meninggal dan 100.459 lainnya dinyatakan sembuh.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Sao Paulo menjadi yang paling parah terdampak coronavirus jenis baru dengan 63.066 kasus infeksi dan 4.823 kematian. Sementara itu, Rio de Janeiro berada di posisi kedua dengan 26.665 infeksi dan 2.852 kematian.

Popularitas Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah tergerus akibat penanganan pemerintahannya terhadap Covid-19. Dia berulang kali meremehkan bahaya penyakit tersebut, menyebutnya sebagai flu ringan.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Nelson Teich mengundurkan diri setelah beberapa kali berselisih pandang dengan Bolsonaro terkait upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengekang pandemik.

Presiden Bolsonaro menunjuk Eduardo Pazuello, seorang mantan jenderal militer, sebagai pengganti sementara Teich. Sebelumnya pada pertengahan April, Bolsonaro memecat pendahulu Teich, Luiz Mandetta, karena konflik terkait social distancing.

Bolsonaro juga telah secara terbuka mengkritik sejumlah gubernur negara bagian yang mendorong social distancing dan pembatasan sosial lainnya demi mencegah penyebaran virus.

Sponsored

Menurut pakar politik, Alejo Czerwonko, pemerintah Brasil tidak memiliki strategi komprehensif untuk memperlambat penyebaran.

"Dua menteri kesehatan mundur dalam waktu kurang dari sebulan, tidak ada panduan federal yang jelas tentang cara menangani pandemik, serta kebijakan pengekangan virus juga tidak terkoordinasi," jelas Czerwonko. "Tidak heran Brasil menjadi episentrum baru."

Analis politik di perusahaan konsultan, Control Risks, mengatakan bahwa perpecahan antara pemerintah federal dan lokal mengacaukan respons Brasil terhadap Covid-19.

"Komunikasi adalah alat utama yang harus digunakan pemerintah untuk memerangi pandemik. Pesan yang tidak satu suara dan berbeda-beda justru berdampak buruk bagi upaya mengekang penyebaran virus," jelas dia. (Channel News Asia dan Bloomberg)

Berita Lainnya
×
tekid