sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus infeksi Covid-19 di AS melampaui 1 juta

Jumlah kasus di AS mewakili hampir sepertiga dari total kasus infeksi Covid-19 global.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 30 Apr 2020 11:36 WIB
Kasus infeksi Covid-19 di AS melampaui 1 juta

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Rabu (29/4) melaporkan bahwa Amerika Serikat mencatat 1.005.147 kasus positif Covid-19, mewakili hampir sepertiga dari total kasus infeksi global.

Dari jumlah tersebut, fatalitas mencapai 57.505. Menurut situs pelacak Johns Hopkins University dan worldometers.info, jumlah pasien yang sembuh melebihi 120.000.

Sekitar 30% dari total kasus infeksi Covid-19 di AS terdeteksi di Negara Bagian New York, yang disebut sebagai episentrum virus di negara tersebut.

Pada Rabu, Donald Trump mengatakan bahwa alasan kasus infeksi AS melampaui satu juta adalah karena negaranya melakukan pengujian Covid-19 secara besar-besaran.

"Satu-satunya alasan AS melaporkan satu juta kasus infeksi coronavirus jenis baru adalah karena pengujian kami jauh lebih luas daripada negara lain di dunia," kata dia. "Negara-negara lain berada di belakang kami dalam hal uji Covid-19, karena itu mereka mencatat jauh lebih sedikit kasus."

Pakar kesehatan masyarakat berulang kali menyampaikan bahwa kapasitas uji Covid-19 secara luas akan menjadi kunci untuk mencegah kebangkitan virus di tengah upaya AS melonggarkan pembatasan sosial di bawah lockdown atau karantina wilayah.

Data Gedung Putih menunjukkan bahwa 5,1 juta warga telah menjalani tes Covid-19 pada Senin (27/4), meningkat dari 3,3 juta pada 15 April.

"Jumlah tes Covid-19 di AS dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan negara mana pun di dunia," tutur Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dalam pengarahan pada Selasa (28/4).

Sponsored

Penasihat ekonomi Presiden Donald Trump telah memperkirakan bahwa tingkat pengangguran dapat menyentuh atau bahkan melebihi 16% pada April.

Jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran selama lima minggu terakhir melonjak menjadi 26,5 juta, memperlihatkan seberapa besar pandemik berdampak pada ekonomi nasional.

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa relaksasi pembatasan sosial secara tergesa-gesa berpotensi memicu lonjakan infeksi baru.

Sementara itu, sejumlah peneliti dari University of Washington memperkirakan bahwa pada 4 Agustus, angka kematian akibat coronavirus jenis baru di negara itu dapat mencapai 74.000.

Menurut para peneliti, meskipun sebagian besar negara bagian AS telah melewati puncak pandemik, Hawaii, Mississippi, Texas, Wyoming, Utah, Nebraska, dan North Dakota kemungkinan besar baru akan mendekati puncak dalam beberapa pekan mendatang. (ABC News, CNBC, dan Channel News Asia)

Berita Lainnya
×
tekid