sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kelakuan turis China di Jepang ini menuai kecaman

Tiga turis China dikecam netizen setelah mereka meninggalkan sebuah flat yang mereka sewa di Jepang dalam kondisi berantakan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 20 Sep 2018 17:21 WIB
Kelakuan turis China di Jepang ini menuai kecaman

Warganet mengecam turis asal China, setelah seorang penyewa Airbnb di Jepang mengekspos kekacauan yang mereka timbulkan ke media sosial. Ketiga wanita muda itu, yang seluruhnya berusia 19 tahun, meninggalkan flat yang mereka sewa dalam kondisi berantakan. 

Penyewa Airbnb, yang hanya dikenali sebagai Cheng, mengunggah sejumlah foto flatnya pada 10 September ke situs mikroblog Weibo. Unggahannya pun viral.

Foto-foto tersebut menunjukkan bak cuci piring yang berantakan. Di kamar mandi, terdapat sebuah kursi di atas kakus. Ketiga turis asal China itu pun meninggalkan pesan  bernada kasar dan gambar kotoran di buku tamu.

 

Tidak hanya dipenuhi sampah, namun Cheng juga mendapati tempatnya berbau makanan basi. Ini adalah kali pertama bagi Cheng mengalami situasi tidak menyenangkan seperti ini.

"Butuh biaya sekitar 3.000 yen di Jepang untuk membersihkan sebuah ruangan yang sangat kotor ini," terang Cheng. "Saya mengajukan keluhan ke platform pemesanan dan meminta mereka membayar dua kali biaya pembersihan."

Para wanita itu menentang permintaannya. Mereka mengatakan, "Kami bayar untuk tinggal di sini, bukan untuk membersihkannya. Lagi pula, ini bukan rumah kami. Jadi, kami tidak harus beres-beres untuk Anda."

Ketiga wanita itu awalnya bersikeras tidak merasa bersalah atas kekacauan yang mereka timbulkan. Namun, setelah menuai kecaman dari warganet, mereka akhirnya minta maaf.

Sponsored

"Kami ingin minta maaf. Mungkin sedikit telat. Mungkin kami tidak layak mendapatkan maaf. Tapi kami sungguh-sungguh dan kami mencoba yang terbaik yang bisa kami lakukan untuk menyelesaikan masalah ini," tulis salah seorang dari tiga turis China tersebut di Weibo pada 11 September.

Para turis wanita tersebut dilaporkan bersedia membayar ganti rugi kepada Cheng.

Sementara itu, Airbnb dalam pernyataan mereka, mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. Online marketplace itu menambahkan bahwa mereka memiliki "dana jaminan pemilik lahan" ketika pemilik properti menderita kerugian finansial karena tindakan penyewa mereka.

Perilaku turis China di berbagai belahan dunia, bahkan negerinya sendiri, kerap menjadi sorotan. Pada 2016, China National Tourism Administration (CNTA) merilis sejumlah kebiasaan buruk yang dilakukan warganya saat menjadi wisatawan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kebiasaan buruk tersebut, termasuk  mengintervensi keamanan pesawat, merusak fasilitas umum, menghina tradisi lokal, merusak artefak bersejarah, mengancam di muka umum, merusak lingkungan, melakukan aksi tidak senonoh, dan buang air besar sembarangan.

Pada 2017, sekelompok wisatawan China kedapatan tengah memasak mi instan di ruang tunggu Bandara Internasional Hong Kong. Aksi tersebut viral dan mengundang berbagai reaksi warganet.

Sementara itu, pada 2016, kelakuan turis China di Chiang Mai, Thailand, juga tidak kalah menyedot perhatian. Sejumlah wisatawan Tiongkok menyendok udang menggunakan piring agar dapat mengambil sebanyak mungkin. Ujung-ujungnya, makanan dalam porsi berlimpah tersebut tidak mereka habiskan. Peristiwa ini menuai kecaman dari netizen. (The Nation)

Berita Lainnya
×
tekid