sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kematian akibat Covid-19 di AS melampaui 10.000

New York menjadi negara bagian yang terdampak paling parah dengan hampir 4.000 kematian terdeteksi di sana.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 07 Apr 2020 14:52 WIB
Kematian akibat Covid-19 di AS melampaui 10.000

Menurut situs pelacak Johns Hopkins dan worldometers pada Senin (7/4), angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat sudah melampaui 10.000.

New York menjadi negara bagian yang terdampak paling parah dengan hampir 4.000 kematian terdeteksi di sana. Gubernur Andrew Cuomo mengatakan bahwa secara perlahan, kasus kematian per hari negara bagian tersebut mulai menurun.

Pada Senin, New York melaporkan 599 kematian baru, menurun dari 594 kematian pada Minggu dan 630 kematian pada Sabtu.

Termasuk lebih dari 10,000 pasien yang meninggal, AS secara total mencatat lebih dari 367.000 kasus positif Covid-19, terbanyak di dunia. Pasien yang dinyatakan sembuh melampaui 19.000.

AS mencatat jumlah kematian tertinggi ketiga setelah Spanyol dengan 13.341 dan Italia dengan 16.523.

Sejumlah pakar kesehatan Gedung Putih memperkirakan bahwa antara 100.000 hingga 240.000 warga AS dapat meninggal akibat coronavirus jenis baru.

Negeri Paman Sam telah memasuki apa yang disebut para pejabat sebagai minggu-minggu puncak infeksi Covid-19.

"Ini akan menjadi puncak banyaknya pasien terinfeksi, puncak dari pasien yang dirawat di unit perawatan intensif, dan sayangnya, puncak kematian," tutur Asisten Menteri Kesehatan Amerika Serikat Brett Giroir pada Senin.

Sponsored

Dia memperkirakan bahwa New York, New Jersey, Connecticut, dan Kota Detroit di Michigan akan menjadi beberapa wilayah yang terpukul parah pekan ini.

"Semua warga AS rentan terhadap virus ini dan masyarakat perlu mengikuti tindakan pencegahan yang telah diimbau oleh pemerintah," tegas dia.

Lebih dari 90% warga AS berada di bawah kebijakan social distancing, termasuk perintah untuk tidak keluar dari rumah kecuali ada keperluan mendesak. Hanya delapan negara bagian yang belum memberlakukan pembatasan tersebut.

Mengutip data berdasarkan survei nasional pada 23-27 Maret, laporan Kementerian Kesehatan AS menyatakan bahwa banyak rumah sakit kewalahan merawat pasien yang terinfeksi Covid-1

"Sejumlah rumah sakit juga mengakui kesulitan memperluas kapasitas untuk merawat pasien yang positif," jelas laporan tersebut. (Al Jazeera dan Deutshce Welle)

Berita Lainnya
×
tekid