sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kematian akibat Covid-19 di Brasil capai 300.000 jiwa

Pada Rabu (24/3), Kemenkes Brasil melaporkan 2.009 kasus kematian baru Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 25 Mar 2021 15:50 WIB
Kematian akibat Covid-19 di Brasil capai 300.000 jiwa

Brasil telah melampaui 300.000 kematian akibat Covid-19, menjadikannya negara kedua yang mencapai tonggak tersebut di tengah lonjakan infeksi di negara Amerika Selatan itu.

Pada Rabu (24/3), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 2.009 kasus kematian baru Covid-19, membuat total fatalitas menjadi 300.685. Sebelumnya, pada Selasa (23/3), negara itu mencatat rekor satu hari dengan 3.251 kasus kematian.

Amerika Serikat menyentuh tonggak suram yang sama pada 14 Desember 2020. Namun, negara tersebut memiliki populasi yang lebih banyak daripada Brasil.

Menurut laporan media lokal di Brasil, jumlah kematian Covid-19 terbaru kemungkinan besar dipengaruhi oleh perubahan dalam sistem penghitungan pemerintah.

Menteri kesehatan yang baru diangkat Marcelo Queiroga mengatakan dalam konferensi pers, bahwa dia akan memeriksa apakah jumlahnya telah dikurangi secara artifisial.

Dengan jumlah kematian harian yang mencapai puncak pada pandemik, gubernur negara bagian dan wali kota di Brasil telah menyatakan kekhawatiran bahwa April dapat menjadi bulan di mana rumah sakit nasional kewalahan akibat pasien Covid-19.

Hanya dalam 75 hari terakhir, Brasil telah mencatat 100.000 kematian akibat Covid-19. Para ahli kesehatan menyalahkan lonjakan fatalitas pada kurangnya koordinasi politik dalam memerangi virus, varian baru yang menyebar lebih mudah, serta mengabaikan protokol kesehatan.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro secara konsisten meremehkan tingkat keparahan pandemik, bersikeras ekonomi harus terus berjalan untuk mencegah kesulitan yang lebih buruk, serta kerap mengkritik langkah-langkah kesehatan yang diberlakukan oleh para pemimpin lokal.

Sponsored

Setelah pandemik semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir, Bolsonaro menunjukkan tanda-tanda untuk menanggapinya dengan lebih serius. 

Pada Rabu, dia mengatakan pemerintah akan lebih berkoordinasi dengan gubernur negara bagian untuk membahas langkah-langkah penanggulangan Covid-19.

Namun, banyak pihak yang menilai bahwa prospek pandemik tetap suram.

"Prospek untuk beberapa minggu mendatang akan sangat sulit," kata mantan Menteri Kesehatan Nelson Teich, yang meninggalkan kementerian setelah bentrok dengan presiden.

Teich menilai, program vaksinasi Brasil berjalan dengan sangat lambat.

Dalam konferensi pers pertamanya sebagai menteri kesehatan pada Rabu, Queiroga mengatakan bahwa pemerintah bertujuan untuk mempercepat kampanye vaksinasi dan berjanji untuk melakukan satu juta suntikan setiap harinya.

Sumber : Al Jazeera

Berita Lainnya
×
tekid