sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Utara lakukan uji coba misterius

Uji coba tersebut mencatat kesuksesan yang sangat penting. Namun, tidak dirinci apa yang diuji coba.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Minggu, 08 Des 2019 12:29 WIB
Korea Utara lakukan uji coba misterius

Media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Minggu (8/12) melaporkan bahwa negara itu telah melakukan uji coba yang sangat penting di situs peluncuran satelit Sohae. Itu merupakan tempat tes roket yang menurut pejabat Amerika Serikat telah dijanjikan Pyongyang untuk ditutup.

KCNA melaporkan uji coba tersebut mencatat kesuksesan yang sangat penting. Namun, tidak dirinci apa yang diuji coba.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, yang biasanya merilis peringatan terkait uji coba Korea Utara, kali ini disebut memilih bungkam.

Para ahli rudal meyakini bahwa Korea Utara telah melakukan uji statis terhadap mesin roket, bukan peluncuran rudal.

"Jika memang benar tes statis mesin terhadap bahan bakar padat atau cair baru rudal, maka itu adalah sinyal keras bahwa pintu untuk diplomasi ditutup," ujar Vipin Narang, pakar urusan nuklir di Massachusetts Institute of Technology.

"Itu dapat menjadi sinyal yang sangat kredibel tentang apa yang mungkin disaksikan dunia setelah Tahun Baru."

Ketegangan telah meningkat jelang tenggat akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara, yang menyerukan AS untuk mengubah kebijakan bermusuhannya.

Pada Sabtu (7/12), Duta Besar Korea Utara untuk PBB mengatakan saat ini denuklirisasi keluar dari meja perundingan dengan AS dan pembicaraan panjang dengan Washington tidak lagi diperlukan.

Sponsored

"Hasil uji coba baru-baru ini akan memiliki efek penting pada perubahan posisi strategis Korea Utara," sebut KCNA.

Uji coba ini adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan dan tindakan Korea Utara yang dirancang untuk menggarisbawahi keseriusannya soal batas waktu bagi AS.

Korea Utara sebelumnya juga telah mengumumkan akan mengadakan pertemuan para pejabat tinggi partai pada akhir bulan ini, sesuatu yang langka terjadi. Dan pada Rabu (4/12), media pemerintah menunjukkan sejumlah foto Kim Jong-un yang tengah menunggang kuda di gunung keramat Paektu.

Pertemuan dan propaganda semacam ini kerap terjadi jelang pengumuman penting.

Para pengamat memperkirakan apa yang dapat terjadi adalah peluncuran satelit, langkah yang memungkinkan Pyongyang menunjukkan dan menguji kemampuan roketnya tanpa menggunakan provokasi militer terbuka seperti peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM).

"Uji coba semacam itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan militer dan menopang kebanggaan serta legitimasi domestik," kata Leif-Eric Easley, seorang guru besar di Ewha University.

"Korea Utara menghindari pelanggaran moratorium uji coba rudal jarak jauh untuk saat ini, tetapi mereka masih meningkatkan tenaga penggerak dan ketepatan misil-misilnya."

Pembangunan kembali Sohae

Pada Juni 2018, Presiden Donald Trump mengatakan kepada para jurnalis pascapertemuan puncak pertamanya dengan Kim Jong-un bahwa Korea Utara telah berjanji untuk membongkar salah satu instalasi misilnya. Para pejabat AS kemudian mengidentifikasi situs itu adalah Sohae.

Tidak lama setelah pertemuan puncak itu, para analis mengatakan bahwa citra satelit menunjukkan sejumlah fasilitas utama di Sohae dibongkar.

Namun, setelah pertemuan puncak kedua Trump dan Kim Jong-un pada awal tahun ini yang berakhir tanpa kesepakatan, citra satelit baru menunjukkan Korea Utara tengah membangun kembali situs tersebut.

Dan saat itu Trump mengatakan bahwa dia akan sangat kecewa jika laporan pembangunan kembali Sohae benar adanya.

Dalam beberapa pekan terakhir, laporan media mengindikasikan tingginya jumlah penerbangan pengintaian militer AS di Semenanjung Korea. Hal ini dinilai menunjukkan meningkatnya kekhawatiran akan uji coba oleh Korea Utara.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid