Lockdown dicabut, warga Spanyol berpesta di jalanan

Ratusan pemuda di seluruh Spanyol turun ke jalan-jalan saat jam berdentang tengah malam pada Minggu (9/5) untuk merayakan berakhirnya keadaan darurat nasional yang berlangsung selama enam bulan terakhir.

Dengan tingkat infeksi Covid-19 yang stabil dan kemajuan dalam upaya vaksinasi, sebagian besar dari 17 wilayah di Spanyol diizinkan untuk melonggarkan pembatasan pandemik.

Para warga menari-nari tanpa mengenakan masker dan bernyanyi di alun-alun pusat Puerta del Sol, Madrid. Polisi dilaporkan membubarkan kerumunan warga yang merayakan pencabutan lockdown.

Di Barcelona, polisi juga membubarkan kerumunan orang setelah jam malam terakhir berakhir pada 22.00 waktu setempat. 

Keputusan pencabutan lockdown memungkinkan penduduk Spanyol melakukan perjalanan antarwilayah untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.

Restoran dan bar lokal juga bisa tetap buka hingga pukul 23.00. Namun, batas tetap empat orang per meja dan ruang makan dibatasi hingga maksimal kapasitas 30%.

Meski larangan perjalanan intra-regional telah berakhir dan jam malam dicabut, tidak semua pembatasan dilonggarkan.

Otoritas daerah masih dapat membatasi jam buka dan memberlakukan batasan kapasitas di bar dan restoran.

Mereka juga dapat meminta persetujuan pengadilan untuk tindakan yang lebih ketat seperti memberlakukan kembali jam malam, membatasi jumlah orang yang diizinkan untuk berkumpul di dalam ruangan, atau memperpanjang larangan perjalanan internal.

Hanya empat wilayah yang memberlakukan jam malam yakni Kepulauan Balearic, Kepulauan Canary, Navarra, dan Valencia.

Keadaan darurat nasional memberikan kerangka hukum kepada 17 pemerintah daerah untuk memberlakukan tindakan yang membatasi kebebasan.

Pembatasan tersebut termasuk jam malam malam atau larangan perjalanan yang tidak penting antarwilayah.

Kecuali selama beberapa hari selama Natal ketika pembatasan dicabut, penduduk Spanyol tidak dapat melakukan perjalanan ke daerah lain, pergi berlibur, atau mengunjungi keluarga mereka.

Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul di Eropa selama pandemik, dengan hampir 79.000 kematian dan 3,5 juta kasus infeksi Covid-19.

Sumber : Deustche Welle