sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menlu RI dorong paradigma win-win dalam perdagangan dunia

Menlu Retno menegaskan bahwa perdagangan global harus mengedepankan pendekatan win-win bukan zero sum.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Sabtu, 23 Nov 2019 19:08 WIB
Menlu RI dorong paradigma win-win dalam perdagangan dunia

Dalam pertemuan menlu G20 di Nagoya, Jepang, Sabtu (23/11), Menteri Luar Negri Retno L.P Marsudi menyampaikan dua hal utama terkait dengan tata kelola dan perdagangan global dewasa ini.

Pertama, Indonesia tegaskan relevansi perdagangan bebas dan adil di tengah dunia yang diwarnai instabilitas, meningkatnya tensi perdagangan dan geopolitik serta melemahnya pertumbuhan global.

"Perdagangan global harus mengedepankan pendekatan win-win bukan zero sum," tutur Retno seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI. 

Retno menggarisbawahi bahwa Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mendorong perdagangan bebas dan adil. Komitmen tersebut diwujudkan Indonesia dengan terus menjembatani penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dan pada saat yang sama menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara.

Kedua, Indonesia menekankan pentingnya kepemimpinan global untuk mewujudkan tata kelola dunia saat ini. 

"Forum G20 harus menjadi platform dan model bagi kepemimpinan global. Kepemimpinan global harus memperkuat nilai-nilai multilateralisme yang dapat mendorong perdamaian, stabilitas dan kemakmuran dunia," sebut Menlu RI.

Selain dua hal utama tersebut, Menlu Retno juga menekankan pentingnya membangun kemitraan yang tulus dengan Afrika. "Kita harus mendukung penuh solusi yang berasal dari Afrika."

Kawasan Afrika adalah salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia. Pada 2018, Indonesia menggelar Indonesia-Africa Forum dan dilanjutkan dengan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue pada 2019. Itu dilakukan untuk membangun hubungan ekonomi dan pembangunan yang saling menguntungkan, khususnya dalam bidang infrastruktur.

Sponsored

Di sela-sela pertemuan G20, Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Selandia Baru, Jepang, Australia, Chile, Belanda, Menteri Urusan Persemakmuran, PBB dan Asia Selatan Inggris dan Gubernur Prefektur Aichi.

Menlu Retno membahas kerja sama ekonomi dan investasi dengan negara-negara tersebut dan menyampaikan prioritas pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua yang menekankan pada pembangunan SDM dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur.

Khusus dengan Menlu Jepang, Menlu Retno tekankan pentingnya kerja sama untuk memperkuat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) guna memperluas akses produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya di Jepang. Menlu Retno juga mendorong masuknya tenaga kerja terampil Indonesia untuk mengisi kebutuhan di Jepang.

Pertemuan tingkat menlu G20 merupakan pertemuan penutup dari kepemimpinan Jepang pada G20 2019. 

Setelah Jepang, estafet kepemimpinan G20 secara berturut-turut akan dipegang oleh Arab Saudi (2020), Italia (2021), India (2022) dan Indonesia (2023). Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pertemuan Sherpa G20 di bawah keketuaannya akan diselenggarakan di Riyadh, 4-5 Desember 2019.

G20 merupakan forum kerja sama negara-negara perekonomian besar dunia yang secara kolektif mewakili 85% GDP dunia, 75% perdagangan global dan 2/3 penduduk dunia. G20 beranggotakan 19 negara dan satu kelompok regional, Uni-Eropa.

Berita Lainnya
×
tekid