sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mulai 1 Mei, Afrika Selatan longgarkan lockdown

Afrika Selatan mencatat 3.953 kasus positif Covid-19, termasuk 75 kematian dan 1.473 pasien yang dinyatakan sembuh.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 24 Apr 2020 18:16 WIB
Mulai 1 Mei, Afrika Selatan longgarkan lockdown

Pemerintah Afrika Selatan mulai minggu depan akan melonggarkan lockdown atau karantina wilayah skala nasional yang berdampak negatif terhadap ekonomi negara tersebut. Lockdown diterapkan untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Afrika Selatan akan menurunkan tingkat waspada penyakit dari level lima, yang paling maksimum, menjadi level empat pada 1 Mei. Langkah tersebut memungkinkan pembukaan beberapa bisnis dan industri secara bertahap.

Pemerintah dalam beberapa hari mendatang akan memberikan rincian lebih lanjut mengenai relaksasi lockdown dan pelaku industri diperbolehkan mengutarakan pendapat.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden Cyril Ramaphosa pada Kamis (23/4) dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Meskipun lockdown adalah cara yang paling efektif untuk mengekang penyebaran virus, langkah itu tidak dapat dipertahankan tanpa batas waktu yang pasti," kata Ramaphosa. "Orang-orang kita perlu makan dan mencari nafkah."

Perbatasan negara tetap ditutup, perjalanan antarprovinsi masih dilarang, dan selain pemakaman, tidak ada pertemuan publik besar yang diizinkan.

Dengan adanya relaksasi lockdown, masyarakat akan diperbolehkan berolahraga di luar ruangan serta bus dan kereta dapat kembali beroperasi.

"Kita tidak dapat mengambil langkah yang akan membawa penyesalan," jelas Ramaphosa. "Kita harus menghindari pelonggaran lockdown yang tergesa-gesa."

Sponsored

Afrika Selatan awalnya memberlakukan lockdown selama 21 hari sejak 27 Maret untuk mengekang penyebaran coronavirus jenis baru, pemerintah kemudian memperpanjangnya untuk periode dua minggu.

Di bawah lockdown, yang ditegakkan oleh polisi dan militer, warga hanya diizinkan meninggalkan rumah untuk membeli makanan atau mencari perawatan medis.

"Menurut saya, relaksasi ini sedikit terlambat. Tapi, setidaknya langkah tersebut akan berdampak baik bagi kondisi ekonomi," tutur pakar ekonomi, Dawie Roodt.

Afrika Selatan mencatat 3.953 kasus positif Covid-19, termasuk 75 kematian dan 1.473 pasien yang dinyatakan sembuh.

Bank sentral Afrika Selatan memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan menyusut 6,1% sementara Dana Moneter Internasional (IMF) mengantisipasi kontraksi 5,8%.

Awal pekan ini, Presiden Ramaphosa telah mengumumkan paket stimulus US$26 miliar yang bertujuan menghidupkan kembali ekonomi dan membantu mereka yang paling parah terdampak lockdown. (TIME)

Berita Lainnya
×
tekid