sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Negosiasi dagang China-AS berakhir dengan sedikit kemajuan

Negosiasi dagang China-AS berikutnya akan berlangsung di Washington pada awal September.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 01 Agst 2019 13:03 WIB
Negosiasi dagang China-AS berakhir dengan sedikit kemajuan

Negosiator Amerika Serikat dan China mengakhiri putaran pembicaraan dagang pada Rabu (31/7) dengan sedikit kemajuan, memperpanjang gencatan senjata perang tarif. Keduanya sepakat untuk kembali bertemu pada awal September di Washington. 

Pembicaraan pada Rabu yang berlangsung di Shanghai merupakan tatap muka pertama sejak Donald Trump dan Presiden Xi Jinping bertemu pada akhir Juni. Saat itulah keduanya sepakat untuk kembali ke meja perundingan.
 
Gedung Putih dan Kementerian Perdagangan China masing-masing menggambarkan pertemuan di Shanghai sebagai hal yang konstruktif, tetapi tidak ada perjanjian yang diumumkan yang dapat membuka jalan bagi pembicaraan yang lebih substantif di masa depan.

Kedua pemerintah telah memungut tarif miliaran dolar bagi barang satu sama lain, mengganggu rantai pasokan global dan mengguncang pasar keuangan. Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa sengketa perdagangan akan mengurangi 0,2% dari output global.

Kekhawatiran bahwa kurangnya kemajuan dapat mengarah pada perang dagang yang berlarut-larut.

Dua orang yang akrab dengan pembicaraan di Shanghai menuturkan bahwa fokus pada Rabu adalah itikad baik kedua pihak termasuk pembelian kedelai, daging babi, etanol dan komoditas AS lainnya oleh China dan di lain sisi AS akan melonggarkan pembatasan penjualan terhadap raksasa telekomunikasi China, Huawei.

"Penundaan satu bulan hingga pertemuan berikutnya memberikan kedua pihak waktu untuk mengambil tindakan atas komitmen tersebut," ungkap sejumlah sumber yang berbasis di Washington.

Kementerian Perdagangan AS menempatkan Huawei dalam daftar hitam keamanan nasional pada Mei dan kebijakan itu secara efektif melarang perusahaan-perusahaan AS untuk berbisnis dengan Huawei. 

Sebelum memulai kembali pembicaraan pada Rabu, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin lebih dulu dijamu makan malam di Fairmont Peace Hotel yang bersejarah.

Sponsored

Adapun Kementerian Perdagangan China mengungkapkan bahwa kedua belah pihak memiliki pembicaraan yang jujur, sangat efektif, konstruktif dan mendalam pada isu utama perdagangan dan persoalan ekonomi yang menjadi kepentingan bersama. Disebutkan pula bahwa negosiator membahas lebih banyak pembelian produk pertanian AS oleh China, tetapi tidak diungkapkan ada perjanjian untuk mengikat komitmen tersebut.

Gedung Putih juga tidak merinci tentang isu pembelian produk pertanian AS oleh China. Namun, mengonfirmasi bahwa subsidi negara, transfer teknologi paksa dan pelanggaran kekayaan intelektual dibahas dalam pembicaraan pada Rabu.

Tidak ada konfirmasi dari pihak China mengenai pembahasan isu-isu di atas.

Senator Demokrat Charles Schumer menyuarakan kekhawatirannya tentang komitmen memberikan kelonggaran bagi Huawei. Dia mendesak agar sanksi terhadap perusahaan itu tetap diterapkan. 

"Ini posisi terbaik yang kita miliki, bahkan dibanding tarif," imbuhnya. "China ingin Huawei mendominasi dunia. Mereka akan menemukan cara untuk melakukannya kecuali kita tangguh."

Peringatan Trump

Trump pada Selasa memperingatkan China agar tidak menunggu masa jabatan pertamanya berakhir untuk menyelesaikan kesepakatan dagang. Dia mengatakan hasilnya akan lebih buruk bagi China dia kembali memenangkan Pilpres AS 2020.

Penurunan ekonomi Tiongkok diharapkan Trump dapat dimanfaatkan untuk memaksa negara itu melakukan kesepakatan.

Sebuah survei resmi pemerintah China yang dirilis pada Rabu menunjukkan, aktivitas pabrik-pabrik di negara itu menyusut selama tiga bulan berturut-turut, menggarisbawahi ketegangan yang semakin meningkat antara dua raksasa ekonomi dunia.

Relasi antara Beijing dan Washington memburuk sejak pembicaraan dagang runtuh pada Mei. Saat itu AS mengatakan Tiongkok telah mengingkari komitmen untuk melakukan reformasi kebijakan perdagangan yang luas.

Di luar perang dagang, AS dan China berselisih dalam sejumlah isu, termasuk klaim Laut China Selatan dan Taiwan.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid