sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masa depan hubungan AS dan Meksiko di tangan politikus kiri

Di masa lalu, Lopez Obrador menyamakan serangan Trump terhadap warga Meksiko dengan cara Nazi berbicara tentang orang Yahudi.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 03 Jul 2018 13:44 WIB
Masa depan hubungan AS dan Meksiko di tangan politikus kiri

Meksiko punya presiden baru setelah Andres Manuel Lopez Obrador (64) menang telak dalam pemilihan umum yang berlangsung pada Minggu (1/7). Mengamankan lebih dari 53% suara, mantan wali kota Mexico City tersebut akan mengambil alih kursi presiden dari Enrique Pena Nieto.

Pascadilantik, Lopez Obrador akan menjadi presiden berhaluan kiri pertama Meksiko sejak tahun 2000.

Melalui kemenangan telaknya, Lopez Obrador akan memiliki mandat terluas dalam sejarah Meksiko, dengan mayoritas dukungan di Kongres Nasional dan sekutu di pemerintah negara bagian di seluruh negeri. 

Mengusung janji untuk memberantas kejahatan dan memangkas korupsi, Lopez Obrador yang punya nama panggilan 'AMLO', memimpin jajak pendapat selama kampanye. Dengan kata lain, kemenangannya sudah diprediksi. 

Seperti dikutip dari Independent, Selasa (3/7), meski berhaluan kiri, namun Lopez Obrador dinilai juga menjalankan platform nasionalis. Sesuatu yang oleh para kritikus diyakini dapat memperburuk hubungan Meksiko dan Amerika Serikat, yang memang sudah tegang dipicu sejumlah isu seperti imigrasi, keamanan perbatasan, narkoba, dan perdagangan. 

Kepada Pena Nieto, Donald Trump telah menegaskan bahwa Meksiko akan dipaksa untuk membayar tembok perbatasan yang memisahkan kedua negara.

Trump sudah mengucapkan selamat kepada Lopez Obrador. Melalui Twitter, ia mentwit, "Selamat kepada Andres Manuel Lopez Obrador sebagai presiden Meksiko berikutnya. Saya sangat ingin bekerja sama dengannya. Ada banyak yang harus dilakukan yang akan menguntungkan Amerika Serikat dan Meksiko!."

Teranyar, Trump dan Lopez Obrador dikabarkan melakukan komunikasi via telepon pada hari Senin (2/7). Keduanya berbincang selama 30 menit, ungkap laporan The Washington Post.

Sponsored

"Saya mengusulkan kesepakatan komprehensif dengan proyek-proyek pembangunan yang akan membuka lapangan kerja di Meksiko dan karenanya dapat mengurangi migrasi serta meningkatkan keamanan. Nadanya penuh hormat dan perwakilan kami akan bicara," twit Lopez Obrador.

Ada pun setelah pembicaraan via telepon itu, Trump mengatakan, "Saya rasa hubungannya akan sangat baik."

Trump menambahkan bahwa dirinya dan Lopez Obrador membahas isu perdagangan, keamanan perbatasan, NAFTA, dan kemungkinan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-Meksiko.

Di masa lalu, Lopez Obrador menyamakan serangan Trump terhadap warga Meksiko dengan cara Nazi berbicara tentang orang Yahudi. Dia telah mengusulkan protes teroganisir terhadap kebijakan imigrasi Trump, dengan orang-orang berpakaian putih membentuk rantai manusia di sepanjang perbatasan Amerika Serikat. 

Pada Minggu malam (1/7), setelah kemenangannya diumumkan, Lopez Obrador mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat perlu mencakup pembelaan 'migran sebangsa kami' yang tinggal di utara perbatasan.

Namun anggota tim Lopez Obrador mengakui perlu mendekati pemerintah Amerika Serikat dengan hati-hati, mengingat taruhannya tinggi bagi Meksiko.

Tahun lalu, Meksiko mengekspor US$340 miliar berupa produk ke Amerika Serikat, mitra dagang utamanya, dan mengimpor barang senilai US$276 miliar. Perang dagang dengan Amerika Serikat dapat membawa konsekuensi yang menghancurkan bagi Meksiko.

Lopez Obrador tidak melihat Trump sebagai orang gila. "Ia melihat Trump sebagai seorang pemimpin yang membuat perencanaan politik," kata Marcelo Ebrard, penasihat utama presiden terpilih. "Tujuan kami sekarang adalah mencari kesamaan, untuk melihat apa yang bisa kami letakkan di atas meja."

Kini, yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana López Obrador akan memperlakukan puluhan ribu migran Amerika Tengah yang transit melalui Meksiko dalam perjalanan mereka ke Amerika Serikat setiap tahunnya?

Tahun lalu, Meksiko menahan dan mendeportasi 76.433 imigran Amerika Tengah, ini sebagai bagian dari kebijakan yang lebih agresif yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. 

Dibandingkan dengan banyak presiden Meksiko sebelumnya, Lopez Obrador dinilai lebih memusatkan perhatian pada nasib para imigran.

"Prioritas kebijakan Andres Manuel Lopez Obrador adalah semua hak imigran dihormati, tanpa batasan. Kami ingin Meksiko menjadi negara perlindungan (imigran)," tegas Olga Sanchez Cordero, salah satu penasihat utama Lopez Obrador, pada Mei lalu.

Trump telah mengadopsi strategi agresif untuk mencoba mengurangi migran ilegal, termasuk strategi 'tanpa toleransi' yang selama beberapa minggu mengakibatkan pemisahan orang tua dan anak-anak migran. Ia membatalkan pemisahan anak dan orang tua/wali setelah kebijakannya tersebut memicu kegemparan nasional dan internasional.

Lopez Obrador mengatakan NAFTA adalah salah satu isu utama yang akan dibahasnya dalam pertemuan pertamanya dengan Pena Nieto pasca pemilu. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters

Trump telah meminta untuk merevisi kesepakatan NAFTA demi mendapatkan lebih banyak manfaat bagi para pekerja Amerika Serikat, tetapi pembicaraan mencapai kebuntuan terkait produksi mobil lintas batas. Meskipun presiden baru tidak berkuasa sampai 1 Desember, Lopez Obrador mengatakan akan berdiskusi dengan Pena Nieto.

"Kami akan mendukung negosiator saat ini sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani, negosiasi yang baik akan dibuat untuk kepentingan Meksiko," kata Lopez Obrador.

Meskipun Lopez Obrador menyuarakan dukungannya untuk NAFTA di sepanjang kampanyenya, ia juga pernah mengatakan, "matinya perjanjian itu tidak berakibat fatal bagi rakyat Meksiko (karena) negara kita memiliki banyak sumber daya alam, banyak kekayaan."

Lopez Obrador telah memoderasi proposal kebijakan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir, meski demikian ia dikenali sebagai politisi yang sering mengolok-olok dampak perdagangan bebas.

Banyak pendukung Lopez Obrador merasa dirugikan oleh kesepakatan NAFTA, karena Meksiko mulai mengimpor produk pertanian bernilai miliaran dolar seperti jagung, meninggalkan ribuan petani gandum skala kecil yang menganggur.

Dalam isu lain, pemerintah AS memberikan dukungan penting dalam kampanye militer Meksiko terhadap kartel narkoba. Bahkan terkadang mereka mengirim agen penegak hukumnya sendiri ke misi di seluruh negeri. 

Tidak jelas bagaimana hubungan tersebut akan bersinggungan dengan rencana keamanan Lopez Obrador yang mengedepankan penekanan pada program sosial untuk menjauhkan pemuda dari kartel, dan kurang fokus pada kampanye militer, sesuatu yang dijulukinya 'pelukan bukan tembakan'.

Dua Kali Gagal 'Nyapres'

Dilansir CNN, Lopez Obrador memulai karier politiknya sebagai anggota Partai Revolusioner Institusional (PRI). Ia kemudian memutuskan bergabung Partai Revolusi Demokrat sebelum akhirnya membentuk partai sendiri, Gerakan Regenerasi Nasional atau dalam bahasa Spanyol disingkat MORENA.

Selama pidato kampanye terakhirnya pada Rabu (27/6), Lopez Obrador mengatakan, "Presiden baru Meksiko akan memiliki otoritas moral dan politik untuk menuntut setiap orang berperilaku dengan integritas dan menjadikan kejujuran sebagai prioritas, sebagai cara hidup."

Undang-undang nasional mencegah Pena Nieto mencalonkan diri kembali sebagai presiden. Di lain sisi, kredibilitasnya terperosok dalam beberapa tahun terakhir, menyusul dugaan penggelapan dan konflik kepentingan yang menjerat anggota senior partainya.

Pemilihan umum 2018 bukan kali pertama bagi Lopez Obrador. Ia pernah mencoba mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2006 dan 2012, namun gagal.

Meski telah berhasil memenangkan pemilihan umum, Lopez Obrador belum mengonfirmasi rincian kebijakan di pemerintahannya kelak. Namun ia bersumpah akan mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan kesejahteraan sembari memperketat anggaran.

Berbicara kepada wartawan pascakemenangannya, Lopez Obredor mengidentifikasi korupsi sebagai 'penyebab utama' ketidaksetaraan dan kekerasan kriminal yang telah memengaruhi Meksiko selama bertahun-tahun. Ia menegaskan, tidak akan pandang bulu dalam menjalankan komitmennya untuk mencabut akar persoalan tersebut.

"Siapa pun akan dihukum, termasuk rekan, pejabat, teman, dan anggota keluarga. Penghakiman yang baik dimulai di rumah," kata Lopez Obredor.

Dalam pidatonya, Lopez Obrador pun berjanji untuk menghormati kebebasan sipil dan mengatakan tidak akan ada kediktatoran di bawah pemerintahannya.

Janji kampanye untuk merevisi kontrak energi yang dikeluarkan kepada perusahaan oleh pemerintah Pena Nieto kembali ditegaskan Lopez Obrador. Ia memperingatkan anomali akan ditangani oleh Kongres dan dibawa ke pengadilan nasional dan internasional.

Untuk menyelesaikan persoalan yang menuai perdebatan, Lopez Obrador mengedepankan referendum. Salah satunya, soal strategi pemerintahan Pena Nieto untuk membuka industri minyak dan gas Meksiko ke perusahaan swasta akan dilanjutkan atau justru sebaliknya.

Menurut sebagian pengamat, keberhasilan Lopez Obrador memenangkan pemilihan umum Meksiko dikarenakan selama masa kampanye, para rivalnya saling menyerang satu sama lain.

Tingkat kejahatan Meksiko dilaporkan meningkat jelang pemilihan umum 2018. Sejak September 2017, sekitar 130 pekerja politik dan kandidat tewas dibunuh.

Sejumlah tugas berat menanti Lopez Obrador, termasuk membersihkan banyak destinasi wisata negara itu dari kejahatan dan aktivitas gangster.

Berita Lainnya
×
tekid