Ratusan pengungsi Rohingya kembali terdampar di Aceh

Pihak berwenang Indonesia menyatakan bahwa sebanyak 297 pengungsi Rohingya mendarat di sebuah pantai di Aceh, Senin (7/9). Mereka diyakini berada di laut selama enam bulan sebelum terdampar di Aceh.

Kejadian ini dibenarkan polisi Aceh, bahwa sebuah perahu kayu yang membawa pengungsi Rohingya ditemukan nelayan setempat beberapa mil di lepas pantai Lhokseumawe, sebelum akhirnya mendarat di Pantai Ujung Blang.

"Ada 297 Rohingya menurut data terakhir, di antaranya 181 perempuan dan 14 anak," kata Iptu Irwansya, kepala polisi setempat, kepada wartawan.

Kepala Palang Merah di Lhokseumawe Junaidi Yahya menuturkan, para pengungsi Rohingya kini ditempatkan di tempat lokasi sementara. 

Seorang pengungsi Rohingya berusia 13 tahun dilaporkan sedang sakit dan telah dipindahkan untuk dirawat di rumah sakit terdekat.

"Kami berharap hari ini mereka sudah bisa dipindahkan ke posko pengungsian, tapi kesehatan mereka terutama terkait Covid-19 menjadi perhatian utama kami," ujar Yahya.

Kedatangan 297 pengungsi Rohingya tersebut bukan pertama kalinya, pada akhir Juni lalu peristiwa serupa terjadi di mana sejumlah nelayan Aceh menyelamatkan lebih dari 100 pengungsi Rohingya, termasuk 79 wanita dan anak-anak yang terdampar di laut.

Mereka melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar dan kamp pengungsian di Bangladesh, para warga etnis Rohingya selama bertahun-tahun berlayar untuk mencari perlindungan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. (The Guardian)