sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ribuan demonstran George Floyd diminta tes Covid-19

Banyak demonstran George Floyd mengenakan masker, namun tanpa social distancing.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 05 Jun 2020 14:12 WIB
Ribuan demonstran George Floyd diminta tes Covid-19

Gubernur New York Andrew Cumo pada Kamis (4/6) mengatakan, pihak berwenang sedang memperluas fasilitas pengujiannya untuk memfasilitasi ribuan orang yang berpartisipasi dalam protes atas kematian George Floyd.

Tindakan rasisme polisi Minneapolis pada 25 Mei telah memicu gelombang demonstrasi di seluruh AS. Puluhan ribu pengunjuk rasa, termasuk sekitar 20.000 orang di New York City turun ke jalan merespons kematian pria berusia 46 tahun itu. 

"Ada sekitar 30.000 orang yang berpartisipasi dalam protes tersebut di seluruh negara bagian ini. Untungnya, banyak dari mereka mengenakan masker, tetapi tidak ada social distancing," kata Cuomo.

"Jika anda mengikuti demonstrasi, silakan tes. Para pengunjuk rasa juga memiliki tugas sipil untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka dan orang banyak," imbuhnya.

Cuomo menuturkan, para pedemo seharusnya wajib memakai masker dan memberi tahu orang lain jika mereka sebelumnya pernah terpapar Covid-19.

Sebelumnya, dia memperingatkan warga New York bahwa protes massa dapat mengancam rencana pembukaan kembali negara bagian dan kemajuan yang telah dibuat dalam pengekangan penyebaran Covid-19.

Dia mengatakan, dibutuhkan rata-rata empat sampai lima hari bagi seseorang untuk memperlihatkan gejala coronavirus jenis baru. Dalam kasus serius, pasien yang terinfeksi dapat dirawat di rumah sakit dalam delapan hingga 12 hari.

Meskipun penyebaran pandemik dinilai telah melambat di New York, Cuomo meminta warga tetap waspada terutama di saat pihak berwenang memulai kembali aktvitas ekonomi secara bertahap.

Sponsored

"Ada kemajuan besar, tetapi angka yang cepat turun juga bisa cepat meningkat," kata dia.

Dia menambahkan, New York City mencatat jumlah pengunjuk rasa tertinggi sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya lonjakan kasus.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa per Kamis kemarin, negara tersebut mencatat 1.842.101 kasus positif Covid-19, termasuk 107.029 kematian.

Menurut situs pelacak Johns Hopkins University dan worldometers.info, angka kesembuhan di AS melampaui 485.000. Kasus infeksi dan fatalitas akibat Covid-19 di AS merupakan yang tertinggi di dunia. (CNBC)

Berita Lainnya
×
tekid