sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Seorang dokter dibungkam setelah ingatkan soal coronavirus

Saat mencoba memperingatkan soal virus baru ini, Li Wenliang justru didatangi polisi dan diminta berhenti bicara.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 04 Feb 2020 15:24 WIB
Seorang dokter dibungkam setelah ingatkan soal coronavirus

Pada awal Januari, seorang dokter di Wuhan, Provinsi Hubei, China, berusaha memperingatkan sesama petugas medis tentang wabah coronavirus jenis baru. Namun yang terjadi kemudian adalah polisi mengunjunginya, dan memintanya untuk berhenti membahasnya.

Satu bulan kemudian, dokter itu dicap sebagai pahlawan setelah dia mengunggah kisahnya di media sosial China, Weibo.

"Halo semuanya, saya Li Wenliang, dokter spesialis mata di Wuhan Central Hospital," tulis dia.

Kisah Li dinilai menunjukkan tanggapan buruk dari otoritas Wuhan pada minggu-minggu awal wabah coronavirus menyebar. Wuhan merupakan kota tempat coronavirus jenis baru pertama kali terdeteksi.

Pada Desember, Li memperhatikan ada tujuh kasus virus yang menurutnya mirip dengan SARS. Kasus-kasus tersebut diduga berasal dari Huanan Seafood Wholesale Market di Wuhan. Ketujuh pasien itu dikarantina di rumah sakit tempat dia bekerja.

Kemudian pada 30 Desember, Li mengirim pesan ke dokter-dokter lainnya yang tergabung dalam sebuah grup di aplikasi pesan WeChat. Dia memperingatkan mereka tentang wabah virus itu dan menyarankan mereka memakai pakaian pelindung agar tidak terinfeksi.

"Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman saya agar berhati-hati," jelas dokter berusia 34 tahun tersebut.

Tetapi hanya dalam beberapa jam, screenshot dari pesannya beredar luas di media sosial.

Sponsored

"Ketika saya melihat pesan saya sudah beredar, saya menyadari bahwa itu sudah berada di luar kendali saya dan kemungkinan saya akan dihukum," ujar Li.

Empat hari setelah pesan itu beredar, dia didatangi oleh pejabat dari Biro Keamanan Publik China yang menyuruhnya untuk menandatangani sebuah surat. Di dalam surat itu Li dinyatakan telah membuat pernyataan palsu yang sangat mengganggu ketertiban sosial.

Surat itu berbunyi, "Kami memperingatkan Anda, jika Anda tetap keras kepala dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa ke pengadilan. Apakah Anda mengerti?". Di bawah pernyataan itu, ada tulisan tangan Li, "Ya, saya mengerti".

Li merupakan satu dari delapan petugas medis yang menurut polisi telah "menyebarkan rumor" terkait coronavirus. Akhir Januari, Li mengunggah salinan surat itu di Weibo.

Pada awal Januari, para pejabat di Wuhan bersikeras menyatakan bahwa hanya mereka yang melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi dapat tertular coronavirus jenis baru. Tidak ada panduan yang dikeluarkan untuk melindungi agar dokter tidak terjangkit.

Hanya seminggu setelah didatangi pejabat dari Biro Keamanan Publik China, Li merawat seorang wanita dengan glaukoma. Li tidak tahu bahwa wanita itu telah terinfeksi dengan coronavirus jenis baru.

Dalam unggahannya di Weibo, Li menerangkan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk-batuk. Kemudian demam pada hari berikutnya dan dua hari setelahnya dia dirawat di rumah sakit. Orang tua Li pun jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Sepuluh hari setelah itu, tepatnya pada 20 Januari, pemerintah China menyatakan wabah coronavirus jenis baru tersebut sebagai keadaan darurat nasional.

Dalam unggahannya di Weibo, Li mengatakan bahwa dia telah melalui beberapa tes dan semua hasilnya menyatakan dia negatif terjangkit coronavirus. Baru pada 30 Januari dia mengunggah, "Hari ini tes asam nukleat telah kembali dengan hasil positif ... akhirnya (saya) terdiagnosis positif."

Diagnosis Li memicu amarah netizen China yang mengkritik sensor negara terhadap pandemik tersebut. Mereka menganggap, pemerintah menunda dalam memberikan peringatan dini tentang virus berbahaya itu.

Unggahan Li langsung dibanjiri oleh puluhan ribu komentar berisi dukungan. Seorang pengguna Weibo menyebut Li sebagai pahlawan.

"Lingkungan kesehatan yang lebih aman ... membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang," tulis dia.

Sejumlah pengguna lain menyayangkan otoritas Wuhan yang tidak mengindahkan peringatan Li.

"Jika saja Wuhan memperhatikan peringatannya pada saat itu dan mengambil tindakan pencegahan, mungkin keadaan saat ini akan sangat berbeda," tulis pengguna Weibo lainnya. (BBC dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid