sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemberontak Houthi serang tanker minyak Arab Saudi

Imbas dari serangan ini, Arab Saudi menangguhkan sementara pengiriman minyak via Selat Bab El-Mandeb.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 26 Jul 2018 08:02 WIB
Pemberontak Houthi serang tanker minyak Arab Saudi

Houthi menyerang tanker minyak Arab Saudi di Laut Merah pada Rabu (25/7) pagi, ungkap koalisi yang memerangi kelompok pemberontak itu di Yaman.

"Tanker minyak Arab Saudi mengalami kerusakan ringan akibat serangan militan Houthi," sebut pernyataan yang dirilis pihak koalisi. "Syukurlah serangan itu gagal karena intervensi segera dari armada koalisi."

Penyerangan itu terjadi di barat pelabuhan Hodeidah, Yaman. 

Pernyataan dari Saudi Aramco menyebutkan, "Dua tanker VLCC, masing-masing dengan kapasitas dua juta barel ... diserang oleh kelompok militan Houti di Laut Merah. Salah satu kapal mengalami kerusakan ringan. Tidak ada cedera atau tumpahan minyak yang dilaporkan."

Akibat peristiwa itu, Arab Saudi menghentikan sementara pengiriman minyak melalui Selat Bab El-Mandeb. 

"Penangguhan akan berlangsung sampai situasi menjadi lebih jelas dan lintasan Bab El-Mandeb aman," ungkap Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih pada Kamis (26/7).

Bob Cavnar, seorang ahli industri minyak, mengingatkan bahwa keterlambatan pengiriman minyak mentah dari Arab Saudi akan berdampak pada pasokan global dan ekonomi.

"Bahkan kekurangan kecil, seperti dua atau tiga juta barel per hari, bisa memiliki efek substansial ... Jelas ini akan berdampak pada pengiriman global," ungkap Cavnar.

Sponsored

Sebelumnya, pada hari Rabu, jaringan TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa mereka telah menargetkan sebuah kapal perang bernama Dammam di lepas barat pantai Yaman.

Sejak Rabu (13/6), pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah melancarkan operasi yang luas untuk merebut kembali Hodeidah dan pelabuhannya yang strategis dari kelompok Houthi.

Menurut laporan PBB, pascaoperasi untuk merebut Hodeidah dimulai, lebih dari 121.000 orang terpaksa mengungsi. Dan pada 19 Juni, pasukan koalisi dilaporkan berhasil merebut bandara internasional Hodeidah. Namun belum ada kemajuan berarti sejak saat itu.

Koalisi pimpinan Arab Saudi mengklaim intervensi mereka dalam perang saudara Yaman salah satunya bertujuan untuk melindungi rute pelayaran seperti di Laut Merah, yang digunakan untuk mengangkut minyak dari Timur Tengah dan barang dari Asia ke Eropa melalui Terusan Suez. Koalisi mengakui bahwa pada April dan Mei lalu, mereka berhasil menggagalkan serangan di Laut Merah.

Arab Saudi dan sekutunya menuduh kelompok Houthi menyelundupkan senjata melalui pelabuhan Hodeidah.

Yaman yang miskin telah didera kekerasan sejak 2014, ketika Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Konflik meningkat pada tahun 2015 ketika Arab Saudi dan sekutunya, yang menuding Houthi sebagai proksi Iran, meluncurkan kampanye udara besar-besaran di Yaman untuk menggulingkan kelompok pemberontak.

Koalisi Arab Saudi berulang kali menuding saingan mereka di kawasan, Iran, mempersenjatai para pemberontak. Tuduhan ini dibantah, baik oleh Houthi ataupun Iran.

Yaman saat ini didera krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Lebih dari 22 juta orang membutuhkan bantuan. Malnutrisi, kolera, dan penyakit lainnya telah menyerang bahkan membunuh ribuan warga sipil selama bertahun-tahun.

 

Sumber: Al Jazeera dan Reuters

Berita Lainnya
×
tekid