Tak ada WNI positif Covid-19 dari klaster asrama Singapura
Kasus dari klaster asrama pekerja migran terus meningkat di Singapura menyusul tes Covid-19 yang dilakukan secara ekstensif.
Plt. juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyatakan bahwa tidak ada WNI yang tertular coronavirus jenis baru dari klaster asrama pekerja migran di Singapura.
"Terkait peningkatan transmisi Covid-19 di lingkungan asrama pekerja migran di Singapura, kami menggarisbawahi bahwa tidak ada WNI yang menetap di asrama-asrama tersebut dan tertular virus," tegas Faizasyah dalam pengarahan media secara virtual pada Rabu (22/4).
Dia menjelaskan, data yang dimiliki Kemlu RI memastikan bahwa 48 WNI yang terjangkit Covid-19 di Singapura bukan dari klaster pekerja migran.
Dari 48 kasus WNI positif coronavirus jenis baru di Singapura, sebanyak 20 sembuh, 25 stabil, satu dalam perawatan khusus, dan dua meninggal.
Menurut laporan The Straits Times, Singapura mengalami lonjakan kasus baru infeksi Covid-19 baru-baru ini. Fenomena tersebut didorong oleh transmisi di antara pekerja migran yang tinggal di sejumlah asrama.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan bahwa kasus dari klaster asrama pekerja migran terus meningkat karena tes Covid-19 dilakukan secara ekstensif.
Dalam pernyatannya, MOH menyebut bahwa sebagian besar pekerja migran yang terinfeksi hanya menderita gejala ringan dan tidak ada satu pun yang dirawat dalam unit perawatan intensif (ICU).
Singapura pada Rabu melaporkan 1.016 kasus baru infeksi Covid-19, membuat total kasus positif di negara tersebut menjadi 10.141. Dari jumlah itu, sebanyak 11 meninggal dan 839 lainnya dinyatakan sembuh.