sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terjerat korupsi, bekas bos BUMN Meksiko ditahan

Lozoya menjadi topik utama kampanye Presiden Lopez Obrador tentang korupsi di pemerintahan sebelumnya.

Elmo Julianto
Elmo Julianto Kamis, 04 Nov 2021 10:33 WIB
Terjerat korupsi, bekas bos BUMN Meksiko ditahan

Seorang hakim di Meksiko memerintahkan bekas Kepala Eksekutif Pemex, Emilio Lozoya, ditahan, Rabu (3/11). Sidang kasus korupsi yang menjerat Loya masih berlangsung hingga kini.

Lozoya diekstradisi dari Spanyol pada 2020. Dia menjadi topik utama kampanye Presiden Andres Manuel Lopez Obrador tentang korupsi di pemerintahan sebelum dirinya menjabat pada akhir 2018.

Eks bos perusahaan minyak negara yang berbasis di Kota Meksiko ini, yang kerap menghindari panggilan sidang, dituduh menerima suap jutaan dolar serta pencucian uang. Sementara itu, tim hukumnya telah meminta beberapa perpanjangan waktu dalam kasusnya.

Foto-foto baru-baru ini muncul di media sosial tentang Lozoya makan di sebuah restoran China kelas atas di kawasan elite Mexico City. Hal tersebut memantik kemarahan para kritikus yang membandingkan perlakuannya dengan mantan Menteri Pembangunan Sosial, Rosario Robles.

Robles, yang menjabat dalam pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto, dipenjara sambil menunggu persidangan pada 2019 dalam kasus dugaan korupsi lainnya. Namun, menurut para analis, tuduhan Lozoya terhadap mantan pejabat dan anggota parlemen lainnya dipandang menguntungkan Lopez Obrador, menurut para analis.

Pengacara Lozoya mengatakan, pihaknya akan mengajukan banding atas keputusan hakim.

Dalam kesaksiannya, Lozoya mengakui skema suap melalui dirinya guna membeli suara untuk menggolkan kebijakan reformasi energi. Namun, hal tersebut dibantah pejabat terkemuka dari pemerintahan terakhir.

Lopez Obrador, anggota parlemen dari partai penguasa sayap kiri, adalah pengkritik keras reformasi energi, yang mengakhiri monopoli Pemex selama puluhan tahun di antara perubahan ramah bisnis lainnya, dan mengutamakan kebijakan yang lebih berpusat pada negara.

Sponsored

Menurutnya, reformasi harus dicabut atau dibatalkan secara hukum jika ternyata disetujui karena suap. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid