sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri K-Pop dan penghakiman saat mereka terkenal

Kesalahan sekecil apapun yang dilakukan artis K-Pop akan jadi bulan-bulanan para fans.

Robertus Rony Setiawan
Robertus Rony Setiawan Kamis, 28 Nov 2019 09:10 WIB
Industri K-Pop dan penghakiman saat mereka terkenal

Rasa Minder Akibat Media Sosial

O’Keffe dan Clarke-Pearson dalam jurnal The American Academy of Pediatrics (volume 127, April 2011) menulis, dampak media sosial yang merangsang kesedihan menjadi semakin dalam dirasakan oleh penggunanya.

Menurut mereka, kontak antarpribadi secara daring melalui media sosial adalah “interaksi yang merusak kesejahteraan hidup kalangan dewasa muda, sesuatu yang berkebalikan dengan pertemuan sosial secara langsung (offline).”

Dalam artikel berjudul “The Impact of Social Media on Children, Adolescents, and Families” itu, O’Keffe dan Clarke-Pearson menambahkan akses media sosial yang menekan ketenteraman jiwa banyak orang. Alih-alih komunikasi di dunia maya, interaksi sosial yang nyata dalam lingkungan positif dan suportif justru jauh lebih kuat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Psikolog Ayoe Sutomo menilai, pandangan tersebut selaras dengan pengamatannya atas tekanan mental yang dihadapi artis Korean-Pop akibat komentar negatif fansnya.

Ayoe berpendapat, pengguna media sosial yang intens umumnya didominasi orang dewasa muda. Efek buruk utama dari penggunaan media sosial ialah mengubah dan merusak cara pandang individu terhadap dirinya sendiri.

“Penggunaan media sosial memberikan tendensi perasaan tidak bahagia dalam diri orang yang melihatnya. Orang jadi cenderung untuk membandingkan dirinya dengan orang lain,” kata Ayoe, dalam pesan pendeknya, Senin (25/11).

Sikap membanding-bandingkan itu, lanjut Ayoe, berpengaruh terhadap cara pandang seseorang atas kebahagiaan. Padahal, apa yang tampak dari unggahan di media sosial hanyalah sebatas tangkapan gambar dari sedikit aspek kehidupan seseorang.

Sponsored

Sesungguhnya kehidupan utuh atau keseluruhan seseorang jelas tak berimbang dengan sekelumit kebahagiaan yang ditampilkan orang lain pada media sosialnya.

Ayoe menekankan, semakin tinggi intensitas mengakses media sosial atau terus-menerus, akan menjebloskan orang pada rasa minder atau merasa orang lain lebih baik dan berhasil daripada dirinya.

“Ketika dia lalu hanya membanding-bandingkan diri dengan sisi-sisi kebahagiaan orang lain, maka dia bisa merasa tak memiliki pencapaian apa-apa dibandingkan pencapaian orang lain (yang terlihat) di media sosial,” kata dia. 

Karakter media sosial yang memungkinkan penyebaran suatu materi informasi memunculkan dampak negatif yang fatal. Tak terkecuali penyebaran ujaran kebencian atau komentar negatif dari sekelompok masyarakat yang tak menyukai satu artis tertentu.Alinea/Dwi
 

Berita Lainnya
×
tekid