sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hewan apa yang bisa mengenali dirinya?

Penelitian awal tentang pengenalan diri hewan lewat cermin dilakukan pada 1970, dilakukan Gordon Gallup dari University at Albany.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Selasa, 30 Jan 2024 06:28 WIB
Hewan apa yang bisa mengenali dirinya?

Pernahkah Anda melihat seekor anjing menyalak, saat dirinya becermin? Atau seekor ikan cupan malah menyerang pantulan dirinya sendiri di cermin. Artinya, hewan-hewan itu menganggap diri mereka sendiri sebagai lawan. Sebagian besar hewan memang tak mengenali dirinya sendiri. Namun, bukan berarti semuanya demikian.

Penelitian awal tentang pengenalan diri hewan lewat cermin dilakukan pada 1970, dilakukan Gordon Gallup dari University at Albany. Dalam penelitian yang terbit di jurnal Science tersebut, peneliti menguji simpanse yang dibius, lalu ditandai memakai pewarna merah di wajahnya.

Saat tersadar, simpanse itu memeriksa area yang telah ditandai di cermin. Hal itu menunjukkan bahwa simpanse memahami pantulan di cermin adalah tubuhnya sendiri.

Setelah itu, muncul penelitian serupa. Beberapa jenis primata lolos ujian pengenalan diri. Orangutan mengenali diri mereka sendiri dan bahkan mengidentifikasi tanda-tanda di tubuh mereka, sebut sebuah penelitian 1973 bertajuk “Experiments on self-recognition in a mirror in orangutans, chimpanzees, gibbons and seceral monkey species” yang dikerjakan Jurgen Lethmate dan Gerti Ducker.

“(Primata jenis) bonobo (yang) diamati memeriksa area tubuh mereka, yang tidak dapat mereka lihat menggunakan cermin, dalam penelitian tahun 1994,” tulis Live Science.

Walau begitu, penelitian yang memanfaatkan primata diragukan. Menurut Live Science, monyet biasanya memandang pantulan mereka sebagai hewan lain. Namun, dalam serangkaian penelitian kontroversial, beberapa spesies primata dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri, setelah menjalani pelatihan ekstensif.

“Apakah proses pelatihan tersebut meniadakan hasil uji cermin?” ujar psikolog kognitif di Universitu of Cardiff, Ellen O’Donoghue, yang mempelajari pelatihan pada merpati.

“Kritik terhadap tes yang menggunakan latihan menunjukkan perilaku yang dipelajari seperti itu bukanlah bukti kesadaran diri yang dapat diandalkan,” tulis Live Science.

Sponsored

Penelitian lainnya tentang kesadaran diri hewan diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition pada 1995. Dalam riset yang dikerjakan K. Marten dan S. Psarakos itu menemukan, lumba-lumba menggunakan gambar mereka dalam video untuk memeriksa tanda yang dibuat di tubuhnya.

Lumba-lumba juga dijadikan objek penelitian Diana Reiss dari City University of New York dan Lori Marino dari Emory University, yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences tahun 2001. Hasilnya pun menunjukkan, lumba-lumba menyadari tanda di tubuhnya dengan memeriksanya di cermin.

Pada 2008, penelitian yang diterbitkan di jurnal Plos Biology menguji burung murai. Tahun 2015, penelitian yang diterbitkan di Journal of Science menguji semut. Lantas pada 2016, riset yang diterbitkan Journal of Ethology menguji ikan pari manta. Kemudian pada 2019, jurnal Plos Biology menerbitkan penelitian untuk menguji ikan pembersih (Labroides dimidiatus). Terakhir, pada 2022 penguin Adelie liar di Antartika pun diuji.

Semua penelitian tersebut menemukan, hewan-hewan yang diuji bisa mengenali dirinya, dengan asumsi berusaha menghilangkan tanda yang sudah dibuat di tubuh mereka setelah melihat di cermin. Menurut Neuro Science News, tes pengenalan diri di depan cermin merupakan tes umum yang disebut tes nilai. Caranya, tanda berwarna diberikan di kepala hewan yang hanya dapat dilihat di depan cermin. Bila hewan itu mulai menelusuri area tubuh yang ditandai di depan cermin, maka dianggap bukti sudah mengenali dirinya sendiri.

Akan tetapi, lagi-lagi metode penelitian ini diragukan. Live Science menyebut, fakta kalau spesies yang dianggap lebih primitif lolos uji cermin, sedangkan beberapa hewan yang dianggap paling cerdas, termasuk burung beo abu-abu Afrika gagal dalam tes itu, membuat metode itu dipertanyakan.

“Tak jelas apakah penelitian ini menunjukkan perasaan diri yang sebenarnya atau hanya menunjukkan kesadaran tubuh yang spontan,” tulis Live Science.

Penelitian terbaru tentang kesadaran diri hewan dilakukan pada ayam jantan. Riset itu diterbitkan di jurnal Plos One pada Oktober 2023. Mereka menggunakan metode yang agak berbeda dari riset-riset sebelumnya.

Dikutip dari New Scientist, para peneliti mempertanyakan metode uji cermin. “Apakah hal ini tidak ada hubungannya dengan hewan yang tidak mengenali dirinya sendiri dan lebih berkaitan dengan fakta, hanya ada sedikit motivasi alami bagi banyak hewan untuk menyelidiki tanda tersebut,” ujar para peneliti, dikutip dari New Scientist.

“Mengingat perilaku yang relevan dengan kehidupan sehari-hari suatu spesies dapat memberikan wawasan yang lebih dapat diandalkan.”

Nathan Emery dari Queen Mary University of London, seperti dikutip New Scientist, berpendapat tes tanda konvensional tak cocok menguji pengenalan diri pada hewan bukan jenis kera. Sebab, sebagian besar hewan tak punya tangan untuk menyelidiki tubuh mereka sendiri dengan mudah.

Dilansir dari New Scientist, di laboratorium tim peneliti dari University of Bonn dan University of Bochum, antara lain Sonja Hillemacher, Sebastian Ocklenburg, Onur Gunturkun, dan Inga Tiemann menguji 68 ekor ayam jantan satu per satu di sebuah arena yang di tengahnya dipisahkan kawat. Para peneliti menempatkan seekor burung di satu sisi, dan membiarkan sisi lainnya kosong atau menaruh ayam jantan lain ke dalamnya. Kemudian, mereka menambahkan cermin ke pembatas untuk beberapa pengujian. Lalu, memproyeksikan siluet elang di langit-langit di atas arena untuk meniru ancaman.

“Para peneliti menemukan, ketika seekor ayam jantan dipasangkan dengan ayam jantan lainnya, maka akan lebih sering berkokok memberikan tanda bahaya dibandingkan ketika ia sendirian di arena, terlepas dari apakah ia dapat melihat bayangannya sendiri,” tulis New Scientist.

“Adanya seekor ayam jantan lain yang terhalang dari pandangan di balik cermin menyebabkan sedikit kekhawatiran serupa, menunjukkan ayam jantan membedakan antara refleksi dan kenyataan melalui penglihatan, bukan bau atau suara.”

Para peneliti menyebut, karena ayam-ayam itu bertindak serupa ketika sendirian dan dengan refleksi, mereka kemungkinan menyadari bayangan mereka adalah diri mereka sendiri. “Hal ini menunjukkan, pengenalan diri mungkin lebih umum terjadi di dunia hewan dibandingkan perkiraan sebelumnya,” kata Hillemacher, seperti dikutip dari New Scientist.

Sedangkan menurut CBC, ayam jantan diketahui memperingatkan ayam lain dengan panggilan khusus, jika ada predator di dekatnya. Jika ayam menyadari dirinya, Tiemann menjelaskan, ia tak akan repot-repot mengingatkan bayangan di cermin. Bila ayam mengenali pantulan itu sebagai ayam lain, ia akan membunyikan suara.

Akan tetapi, baik Emery maupun Hillemacher menganggap, terlalu dini untuk mengatakan ayam pasti mengenali dirinya sendiri dalam cermin. “Mungkin saja perilaku refleksi yang aneh, misalnya menyaksikan setiap gerakan Anda cukup meresahkan, sehingga mengganggu respons ‘alarm’ alami,” tulis New Scientist.

Berita Lainnya
×
tekid