sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kisah hidup Titien Sumarni

Tenar dan membintangi banyak film pada 1950-an, lalu meninggal dunia dalam kemiskinan dan kesendirian.

Fandy Hutari
Fandy Hutari Selasa, 08 Jan 2019 16:31 WIB
Kisah hidup Titien Sumarni

Kematian yang misterius

Selecta Nomor 250, 4 Juli 1966 melaporkan, setelah linglung berjalan kaki di Kota Bandung, Titien kemudian dirawat seorang tukang becak di Cianjur dalam keadaan sakit parah dan miskin. Tak lama di sana, dia diboyong ke Bandung, lalu diserahkan ke tabib pengobatan alternatif Mamih Atjeng untuk dirawat.

Sesungguhnya, pada medio 1950-an, Titien pernah mengalami sakit yang juga parah. Ketika dirinya masih berada di puncak karier, menurut buku Rahasia Hidup R.A. Titin Sumarni karya Lingga Wisjnu, Titien diguna-guna orang. Dirinya pernah mengeluh sakit perut, hingga muntah darah. Usai dijampi-jampi oleh seorang dukun dari Tasikmalaya, dari perutnya keluar sebilah bambu, pisau, paku dan alat-alat tajam.

Majalah Sarinah menerbitkan foto-foto beliau di rumah sakit dengan benda-benda tajam yang dikeluarkan dari perutnya. Ketenaran dan kecantikan Titien saat itu mungkin membuat beberapa saingannya di dunia film iri. Tapi, penyakit dan akhir hidup Titien lebih pedih ketimbang diguna-guna.

Titien Sumarni sempat menjadi ratu dunia layar lebar Indonesia pada 1950-an. (Repro buku Rahasia Hidup RA Titin Sumarni karya Lingga Wisjnu).

Dua bulan tinggal di rumah Mamih Atjeng, Titien kemudian ditemukan seorang wartawan bernama Hajat Tatos Kusuma. Lalu, dibantu seorang perempuan bernama Sri Budijono, Titien dilarikan ke Rumah Sakit Advent Bandung.

Pada 13 Mei 1966 malam, Titien meninggal dunia. Ada kejanggalan dalam kematian Titien. Seorang wartawan Berita Yudha, Hajat, yang menemani Titien hingga akhir hayat menyatakan, aktris cantik itu wafat bukan karena penyakit yang dideritanya.

Di dalam Minggu Pagi edisi 15 Mei 1966, Dokter Benjamin K. Supit yang merawat Titien mengatakan, selama seminggu ada di RS Advent Bandung, kondisi Titien berangsur-angsur membaik. Bahkan sudah bisa berjalan-jalan di sekitar kamarnya.

Sponsored

Titien Sumarni di Rumah Sakit Advent, Bandung, sebelum meninggal dunia. (Selecta No. 247 13 Juni 1966)
Akan tetapi, sebelumnya Titien sempat makan makanan kiriman dari luar. Padahal, Supit sudah berulangkali mengingatkan Titien untuk tak makan sembarangan, yang tak terkontrol pihak rumah sakit.

“Dari penyelidikan dalam usaha menyelamatkan Titien Sumarni, akhirnya ditemukan suatu makanan yang diduga menyebabkan keracunan Titien. Makanan tersebut ternyata ketan hitam yang dikirim seseorang tidak dikenal,” tulis Minggu Pagi, 15 Mei 1966.

Anehnya, belum 12 jam Supit mengatakan hal itu, dia buru-buru meralat. Menurut Selecta edisi 13 Juni 1966, ralat itu dilakukan usai datang AKP-1 Moh. Saleh dari Dinas Reserse Kriminil AKRI Kobes Bandung.

Saleh menyelidiki keterangan dokter. Lantas, tak lama, keluar pengumuman resmi yang secara tak langsung meralat keterangan dokter.

“Sebab-sebab kematian Titien Sumarni bukan karena keracunan, tapi akibat komplikasi antara penyakit lama yang dideritanya dengan serangan buang air terus menerus. Sehingga menyebabkan terlalu banyak air keluar dari tubuh dan ini mengakibatkan sel-sel tidak bekerja sebagaimana biasa, serta pernapasannya yang sangat diperlukan untuk memulihkan tenaga pun tidak lancar, sebab paru-parunya sudah berlubang,” demikian keterangan resmi pihak kepolisian dan dokter RS Advent Bandung, seperti dikutip oleh Selecta, 13 Juni 1966.

Keterangan resmi itupun mengakhiri polemik kematian Titien. Perkaranya ditutup. Meski begitu kematiannya masih dianggap misterius bagi banyak pihak.

Kisah hidup Titien yang tidak biasa dan berakhir secara tragis ditulis dalam media-media besar secara bersambung seperti majalah Sarinah dan Kartini. Hingga kini, cerita-cerita tentang Titien pun terus dibicarakan.

Titien wafat dalam usia 34 tahun di rumah sakit. Meninggalkan anak-anaknya yang masih sangat belia.

---

*Artikel ini sudah mengalami proses koreksi dari pihak keluarga pada 10 Maret 2024.

Berita Lainnya
×
tekid