close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi lockdown. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Ilustrasi lockdown. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Infografis
Senin, 27 April 2020 05:06

Praktik lockdown di beberapa negara

Sejak penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 masif, banyak negara melakukan lockdown atau mengunci wilayah.
swipe

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Derajad Sulistyo Widhyharto menguraikan, pandangan setiap anggota masyarakat tidak selalu sama dalam mengartikan lockdown. Hal ini dilatarbelakangi perbedaan faktor kelas sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, atau budaya.

Menurut dia, kalangan masyarakat kelas atas cenderung lebih patuh untuk beraktivitas di dalam rumah, selaras kemampuan ekonomi dan menjalankan aktivitas secara daring melalui fasilitas teknologi komunikasi. Sedangkan masyarakat kelas menengah ke bawah, berusaha untuk tetap bekerja di luar rumah.

“Mereka memahami lockdown dengan menjaga diri agar tidak tertular misalnya dengan memakai masker. Tapi mereka tetap bekerja di luar rumah,” katanya saat dihubungi, Minggu (26/4).

Derajad menuturkan, sedikitnya ada dua faktor inisiatif menutup akses masuk di permukiman, yaitu internal dan eksternal.

Infografik lockdown. Alinea.id/Dwi Setiawan.

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan