Jurnalis Belarusia dihukum 18 bulan penjara karena 'menghina' Presiden

Seorang jurnalis Belarusia telah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara setelah dinyatakan bersalah menghina pemimpin otoriter negara itu, Alyaksandr Lukashenko, dan memfitnah dua petugas polisi.

Vonis dalam kasus terhadap Syarhey Hardzievich, 50, dijatuhkan sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah di Belarusia terhadap media independen, pembela hak asasi manusia, dan aktivis.

Wartawan dari Drahichyn, sebuah kota 300 kilometer barat daya Minsk, itu juga diperintahkan oleh pengadilan Belarusia untuk membayar denda 1.600 dolar, Asosiasi Jurnalis Belarusia mengatakan pada 2 Agustus.

Tuduhan terhadap Hardzievich berasal dari pesan di grup obrolan Telegram yang dihapus tahun lalu. Hardzievich, yang bekerja untuk gerai berita regional populer, The First Region, menolak tuduhan itu. Pusat hak asasi manusia Vyasna menyatakan Hardzievich sebagai tahanan politik.

Vyasna mengatakan bahwa, pada bulan Juli saja, polisi Belarusia telah melakukan lebih dari 200 penggerebekan di kantor dan apartemen para aktivis dan jurnalis. Puluhan jurnalis tetap ditahan baik menunggu persidangan atau menjalani hukuman mereka.

Pihak berwenang Belarusia telah meningkatkan tekanan terhadap organisasi non-pemerintah dan media independen sebagai bagian dari tindakan keras brutal terhadap mereka yang mempermasalahkan hasil resmi pemilihan presiden Agustus 2020.

Pejabat pemilihan menyatakan Lukashenko sebagai pemenang, tetapi para demonstran dan pemimpin oposisi mengatakan hasil itu dicurangi untuk memenangkannya.(Sumber: Radio Free Europe)