sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

62.560 dosis vaksin tiba di Jateng, Ganjar: Sudah kita siapkan semuanya

Proses vaksinasi di Jateng akan digelar 14 Januari mendatang.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 04 Jan 2021 13:23 WIB
62.560 dosis vaksin tiba di Jateng, Ganjar: Sudah kita siapkan semuanya

Jawa Tengah (Jateng) kedatangan 62.560 dosis vaksin Sinovac pada Senin (4/1/2020) untuk segera disuntikkan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di wilayah tersebut. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersyukur dan akan langsung menyalurkan ribuan vaksin tersebut.

"Alhamdulillah sudah kita siapkan semuanya, termasuk nanti sistem distribusinya ke daerah sampai ke penerima,” ujar Ganjar kepada wartawan di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng, Semarang, Senin (4/1).

Untuk proses vaksinasi, jelas Ganjar, rencananya akan dilakukan pada 14 Januari mendatang. Pihaknnya membidik nakes sebagai target pertama vaksinasi, total ada sebanyak 177.784 orang.

"Kemudian, tahap kedua nanti untuk pelayanan publik seperti TNI/Polri, Satpol PP, petugas bandara, pelabuhan, KA, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat sebanyak 1,1 juta (orang)," urainya.

Setelah itu, sambung Ganjar, untuk masyarakat rentan pada tahap ketiga sebanyak 11,4 juta (orang).

"Tahap keempat, untuk masyarakat umum lainnya 6,04 juta (orang), serta masyarakat lain termasuk pelaku ekonomi 4,5 juta (orang),” bebernya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari mengkritik soal distribusi vaksin yang mulai disalurkan ke berbagai daerah. Dia meminta pemerintah mematuhi prosedur uji vaksin sebelum mendistibusikan, seperti izin edar Emergency Use Authorization vaksin Sinovac yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Pemerintah harus mengikuti prosedur yang berlaku di Indonesia. Setiap obat yang akan digunakan harus mendapat izin edar dari BPOM. Hingga sekarang, BPOM belum pernah mengeluarkan izin edar untuk vaksin Covid-19," kata Lucy, saat dihubungi Alinea hari ini.

Sponsored

Tak hanya EUA, Lucy merasa, pemerintah perlu memastikan kehalalan vaksin Sinovac sebelum mengedarkannya ke daerah. Pasalnya, jutaan dosis vaksin yang dipesan dari Tiongkok itu belum meperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.

"Begitu juga halnya surat sertifikat halal dari MUI tentang vaksin Covid-19, hingga saat ini belum ada. Padahal MUI yang punya otoritas tentang kehalalan, termasuk vaksin Covid-19," terangnya.

Berita Lainnya
×
tekid