sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Andika-Dudung bersalaman, DPR yakin TNI solid

Internal TNI dikabarkan retak menyusul Effendi Simbolon mempertanyakan absennya Andika atau Dudung dalam sebuah acara.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 26 Sep 2022 19:59 WIB
Andika-Dudung bersalaman, DPR yakin TNI solid

Komisi I DPR optimistis TNI solid usai Panglima Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, hadir bersama dalam rapat kerja (raker) di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (26/9). Apalagi, terdapat momentum Dudung memberi salam hormat kepada Andika usai kegiatan.

"Memang tidak ada masalah. TNI, dalam pandangan saya, solid," ujar anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, usai raker yang digelar tertutup.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP) ini menambahkan, sudah berbicara dengan Andika dan Dudung. Menurutnya, hal yang wajar jika masih ada perbedaan antara diskusi dan aplikasi di lapangan.

"Perbedaan-perbedaan dalam diskusi dan dalam aplikasi di lapangan itu hal biasa di kehidupan militer. Saya 35 tahun menjadi prajurit TNI, jadi itu dinamika, enggak usah dibesar-besarkan, enggak usah dipanjang-panjangkan," tuturnya.

Selain Andika dan Dudung, raker turut dihadiri Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto; Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono; dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI A. Gustaf Brugman. Rapat membahas anggaran Kemenhan 2023 dan isu-isu aktual.

Anggota Komisi I DPR, M. Farhan, membenarkan jika Andika dan Dudung sempat bersalaman usai raker. Dia berpendapat, keduanya tampaknya akrab dan tidak ada persoalan dalam relasi.

"Seperti baik-baik saja, ya, I feel its good. Tanya fotografer, coba tadi mereka yang foto-foto, dengan salaman-salaman gitu sampai saya ketabrak," ujarnya.

Farhan menambahkan, posisi Andika dan Dudung dalam raker. Menhan berada di antara Andika di sebelah kanan dan Dudung di sisi kiri.

Sponsored

"Kondisi duduk dari dulu selalu diatur, Menteri Pertahanan di tengah, di sebelah kanannya pasti Panglima TNI, di sebelah kirinya adalah staf khusus. Selalu begitu," tandasnya.

Internal TNI sebelumnya dikabarkan retak menyusul anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, mempertanyakan absennya Andika atau Dudung dalam sebuah kegiatan yang mengharuskan keduanya hadir. Politikus PDIP ini juga mempertanyakan sikap TNI yang melebihi ormas lantaran tidak ada kepatuhan.

Berita Lainnya
×
tekid