sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Apkasi ajak pemda sambut tatanan kehidupan baru

Abdullah Azwar Anas menilai, "new normal" merupakan keniscayaan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 18 Mei 2020 08:29 WIB
Apkasi ajak pemda sambut tatanan kehidupan baru

Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) mengajak pemerintah daerah (pemda) bersiap menyambut tatanan kehidupan baru (new normal) di tengah pandemi coronavirus baru (Covid-19). Dalihnya, mengantisipasi dampak buruk berkelanjutan.

"Covid-19 ini telah memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai dari aspek kesehatan sampai sosial ekonomi. Sekarang, adalah waktunya kita bersiap diri menyambut new normal secara bertahap," kata Ketua Umum Apkasi, Abdullah Azwar Anas, Senin (18/5).

Dia mengklaim, prinsip kehidupan baru berporos pada tiga hal. Pertama, memprioritaskan penanganan Covid-19 dengan memperbaiki berbagai mekanisme, seperti ketersediaan tempat isolasi, alat kesehatan (alkes), pendeteksian (tracing), dan mendukung perluasan tes berbasis polymerase chain reaction (PCR).

Kemudian, disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan. Rajin cuci tangan menggunakan sabun, menerapkan jaga jarak, dan memakai masker, misalnya.

Bupati Banyuwangi ini sesumbar, langkah-langkah tersebut bisa dilakukan di daerah. "Misalnya, dengan peraturan semua pengunjung pasar tradisional dan modern harus memakai masker. Yang tak pakai masker dilarang masuk."

Terakhir, meningkatkan produktivitas ekonomi lokal secara bertahap karena pandemi berakhir kala antivirus tersedia. "Prediksinya," sambung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, "ditemukan paling cepat pertengahan 2021."

Dirinya melanjutkan, tatanan masyarakat baru yang produktif dan aman dari Covid-19 harus dijalankan bertahap. Pun mesti merujuk kajian epidemiologi agar tak menimbulkan gelombang kedua.

"Misalnya yang daerah wisata, sekarang mulai disiapkan konsep bersih (cleanliness), sehat (health), dan aman (safety)," ujarnya. "Yang daerah jasa dan perdagangan, mempersiapkan dengan misalnya mulai mengaktifkan setengah dari kapasitas bisnisnya," imbuhnya.

Sponsored

Dengan begitu, lanjut Anas, aspek kesehatan diperhatikan sekaligus produktivitas ekonomi perlahan ditingkatkan. "Tatanan kehidupan baru adalah keniscayaan. Tidak bisa ditolak," tutupnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid