sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Batuk pilek, RSUD Dr Soetomo isolasi guru bahasa mandarin

RSUD Dr Soetomo melakukan swap ke laboratorium terhadap guru bahasa mandarin yang diisolasi untuk mengetahui dugaan coronavirus.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Senin, 27 Jan 2020 14:24 WIB
Batuk pilek, RSUD Dr Soetomo isolasi guru bahasa mandarin

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo melakukan swap (uji sampel) ke laboratorium terhadap guru bahasa mandarin yang diisolasi. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah pasien terkena coronavirus atau tidak.

Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, guru bahasa mandarin itu ternyata negatif suspect coronavirus. Hal ini sekaligus membantah berdarnya informasi di Twitter tentang adanya pasien di RSUD yang diduga terkena coronavirus.

"Jadi menyikapi di Twitter di dr Soetomo (RSU) merawat suspect corona virus. Saat dievaluasi,  yang bersangkutan belum memenuhi terjangkit virus corona, " tegasnya, saat memberi keterangan pers, Senin (27/1).

Pemeriksaan ke RSUD Dr Soetomo sendiri dilakukan atas inisiatif sang pasien. Joni menyebut tidak ada yang menyarankan guru bahasa mandarin ini berobat ke RSUD Dr Soetomo. Sebelumnya, guru tersebut baru pulang dari China pada 5 Januari dan merasakan batuk pilek sejak 19 Januari.

"Dia datang ke RSUD Soetomo jalan sendiri. Pulang dari China 5 Januari tidak ada masalah. Namun seminggu sebelum tanggal 26 Januari batuk pilek," terangnya

Kendati pasien tidak terinveksi, rumah sakit tetap berhati-hati dengan menempatkannya ke ruang isolasi karena guru mandarin ini lantaran mempunyai riwayat ke China. Joni memastikan rumah sakit juga masih melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Hari ini kita lakukan pemeriksaan. Nanti hasilnya baru kita declair ulang apakah itu suspect atau bukan," paparnya.

Sementara dokter spesialis paru-paru RSUD Dr Soetomo, Soedarsono mengungkapkan, dari hasil evaluasi tim dokter, pasien tidak memenuhi kategori suspect sesuai kriteria yang ditetapkankan oleh WHO. Saat ini, pasien menderita bronkitis akut sesuai dengan diagnosa tim dokter. 

Sponsored

"Karena dia berasal dari China tetap kita lakukan kewaspadaan dengan lakukan serangkaian pemeriksaan," jelas Soedarsono. 

Hasil pemeriksaan swap diperkirakan akan keluar dalam tiga hari ke depan. Adapun uji sampel pasien ini juga akan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Lebih cepat kalau kita kirim lewat jalur resmi di Kemenkes. Tapi dikita punya dari Unair bisa mendeteksi itu. Dan itu cepat. Ini sedang kita atur. Tetap lakukan lewat Kemenkes. Tapi juga lewat Unair. Mana yang lebih cepat nanti bisa menjadi patokan kita," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid