Evaluasi pembukaan pariwisata Batam-Bintan dilakukan dua minggu sekali
Khususnya dari segi bagaimana penanganan pandemi, penerapan protokol kesehatan, dan kesiapan supply juga demand.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiga S Uno mengaku, Kemenko Perekonomian akan melakukan evaluasi kebijakan membuka pintu masuk wisatawan asing asal Singapura, melalui uji coba skema travel bubble yang diberlakukan sejak Senin (24/1).
"Kemenko Perekonomian menjadwalkan evaluasi setiap dua minggu pascapembukaan. Khususnya dari segi bagaimana penanganan pandemi, penerapan protokol kesehatan, dan kesiapan supply juga demand," tutur dia dalam keterangan secara daring, Senin (31/1).
Bersamaan dengan itu, Kementerian Pariwisata juga telah mendapatkan laporan dari Dinas Pariwisata Kepri yang masih mempersiapkan ferry dan juga regulasi. Sekaligus mematangkan kesiapan akomodasi dan pengenalan paket wisata kepada agen perjalanan dari Singapura.
Sementara Kementerian Pariwisata juga akan terus memantau situasi dan terus meningkatkan kesiapan vaccinated travel lane, yang akan menjadi prasyarat wisatawan, terutama bagi yang berkunjung ke Kepri pada akhir pekan.
Kementerian Perekonomian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan berbagai persiapan dan koordinasi selama setahun untuk mengimplementasikan rencana pembukaan Batam-Bintan. Tetapi kondisi Covid-19 yang tidak menentu di kedua negara membuat rencana ini tertunda beberapa kali
Untuk diketahui, travel bubble ini dibuka hanya untuk warga negara Singapura dan warga negara Indonesia yang berada di Singapura, dengan syarat memiliki deposito tabungan sebanyak 30.000 dolar Singapura. Selain itu, mereka harus sudah melakukan dua kali vaksin, dan mengisi E-Hac melalui aplikasi PeduliLindungi. Penumpang tersebut juga akan diberikan blue pass sebagai alat bantu tracing selama berada di Lagoi.