sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

LIPI identifikasi varian Delta asal pasien Karawang

LIPI menyebut identifikasi varian Delta menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 22 Jun 2021 13:30 WIB
LIPI identifikasi varian Delta asal pasien Karawang

Tim riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengidentifikasi 44 sampel yang mengandung virus SARS-CoV-2 varian Delta. Hasil ini didapat setelah LIPI menerima sampel klinis pasien Covid-19 asal Karawang, Jawa Barat dari Balitbangkes (Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan) Kementerian Kesehatan RI untuk dilakukan analisis whole genome sequencing (WGS).

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Anik Budhi Dharmayanthi menyampaikan, pihaknya baru mengidentifikasi sebanyak 61 sampel, dan sisanya masih dalam proses sekuensing dan diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan.

"Dua jenis variant of concern (VOC) telah berhasil diidentifikasi yaitu B.1617.2 atau varian Delta sebanyak 44 sampel dan B.1.1.7 atau variant Alpha sebanyak 3 sampel,” ujar Anik, Selasa (22/6).

LIPI menyebut identifikasi varian Delta menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat, namun hal tersebut tidak serta merta mengimplikasikan bahwa varian ini baru saja muncul di daerah ini.

Sponsored

Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI lainnya, Anggia menjelaskan, awal mula kemunculan varian Delta di Jabar belum dapat dipastikan dan masih perlu pemantauan terhadap pasien, penelusuran kontak, dan investigasi kasus lebih mendalam.

“Proporsi kemunculan varian Delta memang cukup besar dari sampel-sampel yang sudah dianalisa genomnya, yaitu sekitar 72% dari 61 sampel. Namun, perlu hati-hati juga menginterpretasikan karena belum tentu sebanyak itu pula proporsi di lapangan terkait varian yang beredar,” ujar Anggia via Humas LIPI.

Untuk diketahui, virus Corona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19. Virus ini pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020, dan resmi dinamakan varian Delta oleh World Health Organization (WHO) pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC).

Berita Lainnya
×
tekid