sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lolos masuk Jakarta tanpa SIKM, 4 pedagang dari Tegal dikarantina

Keempat pedagang lolos pemeriksaan karena kembali ke Jakarta menggunakan sepeda motor.

Hermansah
Hermansah Jumat, 29 Mei 2020 06:11 WIB
Lolos masuk Jakarta tanpa SIKM, 4 pedagang dari Tegal dikarantina

Empat pedagang kaki lima lolos masuk ke wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa membawa surat izin keluar masuk atau SIKM. Keempat pedagang itu berasal dari Tegal, Jawa Tengah.

Menurut Lurang Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Bayu Pasca Songkono, tiga dari mereka adalah penjual nasi goreng, dan satu lagi pedagang cilok. Mereka tiba di Jakarta setelah pulang kampung halaman.

"Mereka pulang mudik dari Tegal. Mereka kita dapati tidak memiliki SIKM. Jadi sesuai aturan kami lakukan karantina," kata Bayu di Jakarta, Kamis (28/5).

Untuk menghindari persekusi warga, nama mereka sengaja dirahasiakan. Bayu menjelaskan, keempat pedagang tinggal dengan mengontrak di RT 01/RW 04, Kelurahan Lenteng Agung.

Keempat warga itu terjaring oleh ketua RT dan RW setempat, saat mendata warga yang mudik Idulfitri 1441 Hijriah. Mereka baru kembali dari mudik pada Rabu (27/5).

"Sejak sebelum lebaran saya sudah memerintahkan RT dan RW untuk mendata siapa saja warganya yang mudik serta alasannya. Sesuai instruksi gubernur bahwa RT dan RW adalah gugus terdepan dalam pencegahan Covid-19 di wilayah," kata Bayu.

Warga dari luar Jakarta yang hendak masuk ke wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib mengantongi SIKM. Kewajiban ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020. Ini sebagai bagian kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kebijakan tersebut ditetapkan untuk mengantisipasi lonjakan penularan coronavirus baru (Covid-19) saat arus balik Idulfitri. Selain 11 kelompok yang dikecualikan, warga boleh masuk Jakarta asal menggunakan SIKM. Kebijakan ini berlaku sejak 15 Mei.

Sponsored

Untuk mengamankan peraturan itu, Polda Metro Jaya mendirikan 20 pos pemeriksaan SIKM. Tiga titik di antaranya berada di Jakarta Barat. Mencakup Pos Polisi Kalideres, Pos Joglo Raya, dan Pos Polisi Karang Tengah (Raden Saleh). Polisi memastikan pemeriksaan dilakukan secara berlapis.

Keempat pedagang lolos pemeriksaan karena kembali ke Jakarta menggunakan sepeda motor. Mereka tiba dikontrakkan tanpa terjaring pemeriksaan di "check point". Diduga keempatnya kembali ke Jakarta menggunakan sepeda motor lewat "jalur tikus" yang tidak termonitor oleh petugas pemeriksaan.

"Karena mereka tidak mengantongi SIKM, makanya kita berikan tiga pilihan untuk bisa tetap berada di Jakarta," kata Bayu.

Ketiga pilihan tersebut, yakni pertama, kembali ke kampung halaman dan mengurus segala persyaratan untuk bisa kembali ke Jakarta.

Pilihan kedua, menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Pilihan ketiga, melakukan pemeriksaan uji usap dengan biaya mandiri untuk menjamin keempatnya bebas dari virus SARS-CoV-2.

"Kalau ketiganya tidak mau menjalankan salah satunya dan membandel tetap beraktivitas seperti biasa, mereka kita kirim untuk dikarantina di tempat penampungan yang ada di Kecamatan Jagakarsa," kata Bayu.

Keempatnya bersedia menjalani karantina mandiri di rumah kontrakannya masing-masing selama 14 hari. Selama menjalani masa karantina, keempatnya tidak boleh keluar rumah ataupun berdagang.

Warga dan RT maupun RW diminta untuk mengawasi serta membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keempat pedagang yang memiliki strata ekonomi rendah. Di rumah kontrakan para pedagang tersebut dipasang stiker bertuliskan "Rumah pendatang mudik ini dalam pengawasan karantina mandiri 14 hari".

"Kalau sudah selesai karantina 14 hari, stikernya kita cabut. Kita juga minta warga mengawasi dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka kalau mereka kesulitan," kata Bayu.

Menurut Bayu, para pedagang nasi goreng itu sudah berjualan nasi goreng kembali. Mereka telah membeli sekarung beras serta perlengkapan lainnya. "Kita sarankan mereka jangan dulu berjualan selama 14 hari ini. Kalau keperluan makannya bisa dimanfaatkan dulu beras yang sudah dibeli," kata Bayu. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid