Mendagri laporkan jual beli data pribadi di Facebook ke Bareskrim
Mendagri memastikan data kependudukan di Ditjen Dukcapil aman.
Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi melaporkan kasus dugaan jual beli data Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) dan Kartu Keluarga (KK) ke Bareskrim Polri. Menurut Mendagri Tjhajo Kumolo, ada sejumlah oknum yang ingin menyalahgunakan data KTP-el dan KK.
"Ada oknum-oknum masyarakat yang menggunakan media lain untuk mengakses dan itu merupakan tindak kejahatan yang hari ini tim Dirjen Dukcapil melaporkan kepada Bareskrim untuk diusut," ujar Tjahjo di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Kasus dugaan jual-beli data pribadi di media sosial oleh Samuel Christian H melalui akun Twitternya @hendralm. Dalam salah satu unggahan, ia mengaku kaget nomor induk kependudukan (NIK) di KTP-el dan data KK bisa diperjualbelikan di medsos.
"Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila," tulisnya.
Dapet info ternyata mereka dapet data KTP, KK, selfie dengan KTP itu dari pura pura nyediain pinjaman uang di grup facebook sama SMS random.
Wah gila sih ini. Banyak SMS yang nawarin pinjeman masuk ke hp saya, ternyata itu semua bohong, niatnya cuma pengen nyuri data aja. Wow. pic.twitter.com/CbpUFlr5ZG — Samuel Christian H (@hendralm) July 27, 2019
Dalam deretan cuitan, dia juga mengunggah sejumlah tangkapan layar transaksi jual beli data NIK KTP-el dan KK yang terjadi di sebuah grup Facebook.
Tjahjo memastikan bahwa seluruh data KTP-El dan KK yang dimiliki Kemendagri aman dan tidak bocor. Menurut dia, Kemendagri telah menggelar kerja sama dengan sejumlah beberapa pihak untuk melindungi data kependudukan masyarakat.
"Data itu di Dukcapil aman. Kita juga sudah melakukan MoU (memorandum of understanding) dengan beberapa lembaga-lembaga perbankan (dan) lembaga keuangan. Itu juga aman," katanya.