sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Musim hujan, Satgas Covid-19 minta pemda siapkan tempat pengungsi sesuai protokol Corona

Perkiraan terjadi bencana alam hidrometerologi yang meliputi banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Kamis, 15 Okt 2020 17:50 WIB
Musim hujan, Satgas Covid-19 minta pemda siapkan tempat pengungsi sesuai protokol Corona

Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah (pemda) menyiapkan kontijensi plan bencana alam dengan menyesuaikan masa pandemi coronavirus. Langkah itu, dilakukan sebagai bentuk upaya mitigasi bencana alam dan non alam seperti wabah Covid-19.

"Kontijensi plan dan mitigasi risiko, harus disiapkan dengan matang, untuk meminimalisir kerugian bahkan korban jiwa pada sektor terdampak. Termasuk, memastikan lokasi pengungsian yang akan digunakan meminimalisir risiko penularan Covid-19, logistik dan perangkat alat kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalan konfrensi pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (15/10).

Kendati meminta kontijensi plan, Wiku meminta, rekayasa posko pengungsi perlu dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tujuannya, untuk meminimalisir penyebaran virus SARS-CoV-2. 

"Di pengungsian harus dipastikan punya masker cadangan, hand sanitizer, dan alat makan pribadi, serta tempat evakuasi yang didesain untuk dapat menjaga jarak dan harus selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian," ucapnya.

Untuk masyarakat, kata Wiku, lebih baik menghindari lokasi pengungsian di tenda. Dia menyarankan, agar dapat memanfaatkan tempat penginapan terdekat sebagai lokasi pengungsian.

Dia juga menekankan, masyarajat senantiasa mematuhi protokol kesehatan yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama di lokasi pengungsian. "Ingat, protokol kesehatan merupakan langkah penting untuk melindungi diri kita dan orang terdekat dari Covid-19," tutur dia.

Segala permintaan ini, dilatari pengaruh dari fenomena alam La Nina yang akan berdampak pada peningkatan intensitas hujan sampai dengan sebesar 40% di atas rata-rata. 

Perkiraan ini juga memicu terjadinya bencana alam hidrometerologi yang meliputi banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, serta puting beliung.

Sponsored

"Upaya mitigasi yang dapat dilakukan berkaca pada pengalaman menghadapi benacana alam pada tahun lalu, meliputi perbaikan tata kelola air dari hulu ke hilir, optimalisasi danau, embung, sungai, dan kanal untuk betul mengantisipasi debit air yang berlebih pada masa yang akan datang ini," katanya.

"Mohon bagi daerah yang rawan bencana alam, agar segera hubungi BNPB atau BPBD untuk mempersiapkan dan mengadakan segala perangkat, peralatan, dan fasilitas yang dibutuhkan," lanjut Wiku.

Berita Lainnya
×
tekid