sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov Jatim segera uji coba sekolah tatap muka

Uji coba akan untuk jenjang SMA/sederajat.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 13 Agst 2020 20:40 WIB
Pemprov Jatim segera uji coba sekolah tatap muka

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berencana menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka saat pandemi coronavirus baru (Covid-19). Uji coba akan dilaksanakan 18 Agustus 2020.

"Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di SMA, SMK, dan SLB pada 18 Agustus di masing-masing kota/kabupaten, baik sekolah swasta dan negeri, sesuai kesiapan sekolah," ucap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Wahid Wahyudi. 
 
Percobaan bakal dilakukan di daerah zona hijau (tidak terdampak), kuning (risiko rendah), dan oranye (risiko sedang). Sehingga, takkan diterapkan di zona merah atau berisiko tinggi.
 
Untuk zona oranye, hanya diperkenankan secara bergiliran dan masing-masing kelas diisi 25% dari kapasitas. "Jika sekelas ada 36 siswa, maka saat uji coba hanya sembilan siswa yang masuk," jelasnya.
 
Di zona hijau, pembelajaran tatap muka dilakukan separuh dari kapasitas kelas. "50% siswa yang masuk," sambung dia.
 
Pemprov meminta persiapan protokol kesehatan sebelum uji coba dilakukan. Penyediaan wastafel, disinfektas, dan sistem jaga jarak, misalnya.

Kantin dan pun disarankan tidak dibuka dulu. Karenanya, siswa dianjurkan membawa bekal dan perlengkapan ibadah dari rumah.

Meski demikian, orang tua diperkenankan tak mengizinkan anaknya melakukan KBM tatap muka. Sehingga, sekolah harus memfasilitasi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Pelaksanaannya (uji coba) akan dilakukan dua minggu dan akan dievaluasi," kata Wahid, mengutip situs web Pemprov Jatim.

Dirinya mengklaim, kebijakan ini dilakukan lantaran terdapat banyak kendala saat PJJ. Keterbatasan sarana prasarana (sapras) dan sumber daya manusia (SDM), misalnya.

Alasan berikutnya, siswa SMA/SMK/sederajat memiliki kondisi fisik dan pola pikirnya mampu melaksanakan protokol kesehatan. Jika berjalan dengan baik, KBM tatap muka ini akan dikembangkan.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar, mendukung rencana tersebut. Kilahnya, banyak kendala PJJ.

Sponsored

"Sudah banyak kasus. Ada orang tua sampai nekat mencuri handphone untuk anaknya supaya bisa mengikuti belajar online. Makanya, kita dukung belajar tatap muka bisa segera dimulai kembali," paparnya.

Dia juga sesumbar, KBM tatap muka akan menggeliatkan perekonomian. "Kami optimis."

Meski demikian, politikus Partai Demokrat ini meminta uji coba dilakukan setelah mengantongi persetujuan wali murid. Pangkalnya, belum ada vaksin Covid-19 hingga sekarang. "Kita harus waspada," tutupnya.
 
Pemerintah pusat memutuskan perluasan daerah pelaksanaan KBM tatap muka. Kini diperkenankan hingga wilayah dengan risiko rendah, sebelumnya hanya di zona hijau.

Keputusan memulai belajar tatap muka menjadi kewenangan kepala daerah karena mengetahui situasi di daerah masing-masing. Lalu, 

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi 26.561 kasus positif Covid-19 di Jatim hingga 13 Agustus, pukul 12.00. Sebanyak 19.548 sembuh, 1.953 meninggal, dan sisanya masih dirawat.

Sementara itu, tidak ada satu pun dari 38 daerah di Jatim tergolong zona hijau. Berdasarkan peta risiko per 9 Agustus, terdapat zona merah di Sidoarjo, Blitar, Kota Mojokerto, dan Bondowoso.

Kemudian, 26 daerah tergolong zona oranye. Mencakup Jombang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kota Madiun, Kota Batu, Lumajang, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Kota Blitar, Nganjuk, Bojonegoro, Bangkalan, Kota Surabaya, Probolinggo, Ponorogo, Banyuwangi, Pasuruan, Ngawi, Gresik, Kota/Kabupaten Kediri, Kota/Kabupaten Malang, Jember, dan Kota Pasuruan.

Adapun zona kuning di Madiun, Sampang, Pacitan, Sumenep, Situbondo, Tulungagung, Magetan, dan Trenggalek. Peta risiko diperbarui setiap sepekan sekali dengan berbagai indikator penilaian.

Berita Lainnya
×
tekid