sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS: Jangan ada tipu-tipu ilmiah dalam uji vaksin Covid-19

Mulyanto meminta, pemerintah harus mengawasi secara ketat proses uji klinis ini secara objektif.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 24 Jul 2020 14:57 WIB
PKS: Jangan ada tipu-tipu ilmiah dalam uji vaksin Covid-19

Pemerintah berencana mendatangkan vaksin anti virus Covid-19 dari Tiongkok. Namun, banyak masyarakat khawatir atas keamanan vaksin yang akan diuji klinis awal Agustus 2020. 

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mengingatkan, pemerintah berhati-hati melakukan berbagai tahapan uji klinis yang ada. Selain itu, wajib memberikan informasi intens secara tranparan kepada masyarakat segala perkembangannya.

"Pemerintah harus mengawasi dengan serius uji klinis vaksin Covid-19, yang dikembangkan perusahaan Sinovac Biotech asal Tiongkok, yang bekerja sama dengan BUMN Bio Farma. Harus dipelototi betul proses uji klinis vaksin ini," kata Mulyanto, dalam pesan tertulisnya, Jumat (24/7).

Mulyanto menilai, wajar jika timbul rasa kekhawatiran di tengah masyarakat ihwal keamanan vaksin Covid 19 ini. Sebab, rakyat di negara tempat vaksin ini diproduksi saja mendapat penolakan.

Bisa jadi kekhawatiran muncul karena pemerintah, kurang memberikan informasi yang tepat seputar vaksin yang akan diproduksi massal itu. Pada saat bersamaan, beredar berita kurang baik mengenai vaksin "made in China" tersebut. 

Maka, tidak heran jika kemudian masyarakat khawatir bahkan takut untuk terlibat dalam setiap proses uji klinisnya. "Meskipun, kita sangat membutuhkan vaksin Corona tersebut, tetap saja perlu menerapkan azas kehati-hatian. Tetap harus proporsional, profesional, dan rasional-obyektif," tegas Anggota Komisi VII DPR RI ini.

Lebih jauh, Mulyanto menegatakan, pemerintah harus mengawasi secara ketat proses uji klinis ini secara objektif. Pemerintah harus menjamin, bahwa uji klinis ini dilaksanakan oleh ahli yang berkompeten dan memiliki reputasi baik, berjalan secara transparans, akuntabel, sesuai dengan kaidah scientific, dan efektif.

Jangan sampai ada pembohongan ilmiah. Kemudian, ia juga tidak ingin relawan yang menjadi objek uji klinis sekadar menjadi kelinci percobaan bisnis vaksin yg tidak jelas perlindungannya. "Jangan ada tipu-tipu ilmiah. Jangan sampai karena tekanan bisnis, objektifitas riset dimanipulas," tegas Mulyanto.

Sponsored

Mulyanto mendorong, pemerintah untuk lebih serius mendorong produksi vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan konsorsium LBM Eijkman dengan lembaga litbang nasional lainnya. Tujuannya, agar Indonesia tidak tergantung pada vaksin impor dan menjadi pasar bisnis vaksin.

Berita Lainnya
×
tekid