Polisi dalami seseorang diduga Bjorka
Seorang warga Jawa Timur tengah didalami karena diduga sosok Bjorka.
Tim khusus bentukan Menkopolhukam, Kemenkominfo, BSSN, BIN, dan Polri tengah mendalami seorang terduga peretas kondang, Bjorka. Penangkapan telah dilakukan terhadap Bjorka di Jawa Timur.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, hingga saat ini penyidik belum dapat memastikan orang tersebut adalah sosok Bjorka. Pendalaman itu masih dilakukan oleh tim khusus dan hasilnya akan disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
“Belum, belum disimpulkan seperti itu (hacker Bjorka). Karena masih didalami oleh timsus,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (15/9).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengungkapkan tidak ada data rahasia negara yang bocor akibat ulah hacker Bjorka. Aksi peretas tersebut menjadi sorotan lantaran mengklaim telah membobol ribuan surat-surat penting yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.
Bjorka bahkan juga mempublikasikan informasi yang diduga merupakan data-data pribadi milik sejumlah pejabat publik. Mulai dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Ini gak ada (yang bocor). Ini data-data yang sifatnya umum, sebenarnya perihal surat ini, perihal surat itu, isinya sampai detik ini belum ada yang dibobol," kata Mahfud dalam keterangan pers, Rabu (14/9).
Diungkapkan Mahfud, tidak ada motif jelas dari aksi pembobolan data tersebut. Mahfud menyebut motif tersebut sebagai motif gado-gado, yakni seperti motif politik, motif ekonomi, motif jual beli, dan sebagainya.
"Motif-motif kayak gitu gitu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," ujarnya.
Mahfud bahkan menyatakan, hacker Bjorka tidak memiliki kemampuan untuk meretas data. Dikatakan Mahfud, Bjorka dinilai hanya ingin memberitahu agar Indonesia lebih berhati-hati terkait pembobolan data di lingkup siber.
"Kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh. Menurut persepsi baik kita, ingin memberitahu bahwa kita harus hati-hati, kita bisa dibobol dan sebagainya," ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan lebih lanjut soal sosok di balik Bjorka. Disebutkan Mahfud, BIN dan Polri telah berhasil mengidentifikasi gambaran pelaku peretasan tersebut.