sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Riwayat Andi Arief dan cuitannya yang kontroversial

Andi Arief terciduk lantaran mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 04 Mar 2019 17:43 WIB
Riwayat Andi Arief dan cuitannya yang kontroversial

2. Prabowo tidak serius nyapres

Pencalonan Prabowo Subianto sbegai calon presiden pada Pemilu 2019 dipertanyakan keseriusannya oleh Andi Arief. Pernyataan itu disampaikan Andi melalui kicauannya pada 12 Oktober 2018.

"Pilpres itu memilih Presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling indonesia Aktif, gak ada rumus ajaib untuk menang. Kalau Pak Prabowo agak males2an, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif.”

Kemudian Andi menambahkan dalam kicauannya dengan menyindir Prabowo bahwa tak ada cara ajaib untuk memenangkan Pilpres 2019. Karena dianggap malas, Andi menyebut tidak ada kemenangan bagi Prabowo di pesta demokrasi 5 tahunan itu.

"Pasti banyak yang gak suka soal kritik saya atas males2an Pak Prabowo keliling aktif ke Indonesia ini. Tapi percayalah kalau direnungkan bagaimana mungkin kemenangan mengejar orang yang malas?.”

3. Prabowo diibaratkan sosok tak setia karena selingkuh

Usai menyindir ketidakseriusan Prabowo Subianto sebagai capres, tiga hari kemudian Andi Arief terus memberi pernyataan kontroversial. Dia menyentil koalisi partainya yakni Gerindra terkait pengusungan Prabowo sebagai capres pada 15 Agustus 2018. Andi mengibaratkan, Demokrat ibarat istri setia, namun diselingkuhi jika meneruskan koalisi dengan Prabowo Subianto.

"Meneruskan koalisi dengan Prabowo ini bagi Demokrat Ibarat Istri setia meneruskan bahtera rumah tangga dimana suami yang baru menikah tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yg mata duitan.”

Sponsored

4. Jokowi diminta berikan matanya untuk Novel Baswedan

Tak hanya pedas kepada koalisinya, Andi Arief juga melontarkan sindirannya kepada Joko Widodo. Untuk menyerang petahana, Andi mengatakan soal pengungkapan dalang penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. 

Dalam cuitannya pada 30 Desember 2018, Andi Arief meminta kesediaan Jokowi untuk memberikan matanya kepada Novel Baswedan.

"Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tau mau melihat persoalan yg mudah ini untuk diselesaikan.”

5. Tuding PDIP dalang perusak baliho Partai Demokrat

Selanjutnya, pada 15 dan 16 Desember 2018, Andi Arief menyoroti perusakan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Lewat kicauannya, Andi Arief mengatakan pelaku yang ditangkap DPC Demokrat menyebut bahwa orang yang merusak baliho tersebut merupakan suruhan dari pengurus PDIP.

"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dg kasus lain.”

"Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan. Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP. Kedua ada informasi keterlibatan Polda. Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan seledar baleho!!!."

6. Hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos

Pada Rabu, 3 Januari 2019 malam, publik dihebohkan dengan kabar adanya 7 kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Informasi itu viral di media sosial dan membuat kegaduhan di masyarakat. Andi Arief merupakan salah satu orang yang disebut turut menyebarkan informasi bohong atau hoaks itu.

“Wah tuit kontainer jadi rame. Saya gak ngikuti karena tertidur. Baguslah kalau KPU dan Bawaslu sudah mengecek ke lokasi. Soal beredarnya isu harus cepat menanggulanginya. Gak bisa dibiarkan dengan pasif. Harus cepat diatasi.”

Berita Lainnya
×
tekid