sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sekjen Perindo: Generasi muda kurang peka terhadap isu kebangsaan

Generasi muda dinilai sibuk dengan perkembangan teknologi dan modernisasi yang menumbuhkan hedonisme di kalangan mereka.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Sabtu, 11 Mei 2019 18:01 WIB
Sekjen Perindo: Generasi muda kurang peka terhadap isu kebangsaan

Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq menilai saat ini generasi muda Indonesia mengalami penurunan kepekaan terhadap persoalan sosial politik serta situasi kebangsaan.

Rofiq menyebutkan, sudah jarang sekali melihat generasi muda, khususnya mahasiswa, berpikir kritis terhadap isu politik yang ada saat ini. Bahkan, Rofiq berpendapat mimbar bebas di kampus sebagai ruang mengungkapkan apresiasi mahasiswa sudah mulai hilang.

"Saya enggak tahu apakah ini sudah terjadi perubahan culture di kampus, atau memang generasi milenial yang saat ini tidak lagi punya kepekaan sosial politik terhadap situasi kebangsaan," kata Rofiq dalam diskusi bertajuk "Pemuda, Mana Suaramu?" di D'Consulate Cafe & Lounge, Jakarta, Sabtu (11/5).

Menurutnya, saat ini para generasi muda tengah disibukkan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi yang menumbuhkan hedonisme di kalangan mereka.

"Jarang anak muda sekarang kumpul atau nongkrong bareng yang berbicara soal bangsa. Namun lebih kepada hal-hal kekinian," tutur dia.

Rofiq khawatir Indonesia tidak dapat melakukan satu lompatan besar untuk memajukan bangsanya lantaran tidak adanya keterlibatan oleh generasi muda.

"Saat ini yang ada adalah bagaimana mengembangkan kepentingan-kepentingan, bisnis dan lain-lain. Ada perubahan yang sangat signifikan, dan tentu itu ini jadi tantangan yang besar. Karena bangsa ini akan menjadi sangat kokoh kalau anak muda itu punya peran," ujar Rofiq.

Selain itu, Rofiq melihat bahwa keberadaan anak muda dalam sebuah partai politik tidak lebih hanya sebagai pelengkap saja. 

Sponsored

"Hingga hari ini politik di Indonesia memang materialistis. Sebagai sekjen partai saya mengetahui hampir semua partai tidak mengakomodir anak muda. Telebih kalau dia bukan dari anak pejabat, anak anggota," katanya. "Kalau sistem ini dipertahankan maka kualitas demokrasi kita makin menurun. Yang harus bertanggung jawab, ya kita elite politik. Pimpinan partai, legislatif, eksekutif."

Dalam kesempatan yang sama, CEO Alvara Research Institute Hasanudin Ali mengatakan generasi muda saat ini sudah mengalami pergeseran orientasi. 

Menurutnya, orientasi anak muda sekarang lebih kepada mencapai hidup mapan. Misalnya, memiliki rumah, mobil dan pekerjaan dengan gaji tinggi. 

"Saya melihat anak muda sekarang ini bukan lagi bicara kebangsaan, tapi lebih kepada materialis," kata Hasanudin.

Berita Lainnya
×
tekid