sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sekolah di Jawa, NTB, dan Bengkulu belum siap KBM tatap muka

Ini berdasarkan hasil pengawasan KPAI terhadap 46 sekolah dalam empat bulan terakhir.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Sabtu, 14 Nov 2020 11:44 WIB
Sekolah di Jawa, NTB, dan Bengkulu belum siap KBM tatap muka

Sebagian besar dari 46 sekolah di Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bengkulu, dan DKI Jakarta belum siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. Ini berdasarkan pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam empat bulan terakhir.

"Secara umum, dari 46 sekolah yang didatangi, sebagian besar belum siap," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11).

Beberapa sekolah yang masih terkendala kesiapan protokol atau prosedur operasional standar adaptasi kebiasaan baru, seperti SMKN 1 Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya; SMKN 63 Jakarta; SMPN 1 Kota Magelang; SMPN 7 Kota Bogor; dan SDN Pekayon Jaya 06, Kota Bekasi.

Namun, ada sejumlah sekolah di setiap jenjang dianggap sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka. SMKN 11 Kota Bandung dan SMPN 4 Kota Surakarta, misalnya.

Menurut Retno, mestinya masa darurat Covid-19 sudah dapat teratasi karena telah berjalan hampir sembilan bulan. Sayangnya, segala kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum terselesaikan, terutama di luar Jawa serta daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang tidak memperoleh apa pun sejak KBM dari rumah diterapkan.

Saat PJJ, sambung dia, ditemui beberapa kendala. Guru belum siap pembelajaran digital, masalah orang tua mendampingi anak belajar, disparitas pelayanan PJJ karena peserta didik tidak punya peralatan, jaringan buruk, dan mahalnya harga kuota internet, misalnya.

Untuk itu, Retno meminta seluruh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di level sekolah memilih materi-materi yang akan diajarkan saat PJJ atau tatap muka. Dianjurkan tidak memilih yang sukar dan membutuhkan bimbingan langsung oleh pengajar.

“Kepala Sekolah harus memastikan hal tersebut dalam supervisi. Kalau MGMP dan sekolah belum siap, maka tunda buka sekolah,” ujar Retno.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid