sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiga pati ini dinilai layak gantikan Dudung Abdurachman jadi KSAD

Jokowi diprediksi bakal memilih figur yang pernah bekerja dengannya sebagai KSAD.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 27 Jul 2023 07:43 WIB
Tiga pati ini dinilai layak gantikan Dudung Abdurachman jadi KSAD

Ada tiga jenderal bintang tiga TNI Angkatan Darat (AD) dinilai layak menjadikan Jenderal Dudung Abdurahcman sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD), yang akan pensiun pada 19 November 2023. Mereka adalah Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto (Akmil 1989); Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak (Akmil 1992); dan Wakasad, Letjen TNI Agus Subiyanto (Akmil 1991).

"Ada sejumlah nama yang beredar. Dan mereka itu semua adalah perwira yang mumpuni dalam menjalankan tugas dalam tubuh TNI," ujar anggota Komisi I DPR, Dave Laksono, Rabu (26/7).

Kendati demikian, politikus Partai Golkar ini mengingatkan, KSAD memiliki tanggung jawab yang besar. Misalnya, membina prajurit TNI AD hingga merawat dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Siapa pun itu yang ditugaskan untuk menjabat sebagai KSAD, memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mengemban tugas dan tanggung jawab membina prajurit, memelihara alutsista, serta memodernisasi sistem TNI AD," tuturnya.

Pada kesempatan terpisah, pernyataan senada disampaikan pengamat militer, Anton Aliabbas. Ia berpendapat, Suharyanto, Maruli Simanjuntak, dan Agus Subiyanto cocok menggantikan Dudung yang segera purnabakti.

"Dari daftar pati berpangkat letnan jenderal, setidaknya ada tiga kandidat kuat. Mereka adalah Kepala BNPB, Letjen Suharyanto; Pangkostrad, Letjen Maruli Simanjuntak; dan Wakasad, Letjen Agus Subiyanto," katanya.

"Suharyanto adalah mantan Sesmilpres, Maruli merupakan mantan Danpaspampres, dan Agus merupakan mantan Dan Grup A Paspampres serta Dandim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo," imbuhnya.

Kendati demikian, menurut Anton, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memilih pati yang dekat dengannya. Ini seperti yang pernah dilakukan eks Gubernur DKI Jakarta itu sebelumnya.

Sponsored

"Meski demikian, Jokowi kelihatannya akan meneruskan pakem memilih sosok yang pernah bekerja dengannya sebelum menjabat pos strategis," ucap Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) ini.

Berita Lainnya
×
tekid