sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jakpro uji coba pemasangan rumput lapangan utama JIS

Uji coba dilakukan karena pemasangan rumput tergolong sulit. Dicontohkannya dengan perlunya membuat batu split.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 21 Sep 2021 15:31 WIB
Jakpro uji coba pemasangan rumput lapangan utama JIS

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro bersama kerja sama operasi (KSO) pelaksana proyek Jakarta International Stadium (JIS) melakukan uji coba pemasangan rumput di stadion utama pada Minggu (20/9) malam. Sebelum dilakukan, didahului pengerjaan konstruksi lainnya guna memperkuat struktur lapangan sekaligus memenuhi standar FIFA.

Project Manager JIS, Arry Wibowo, mengatakan, pemasangan rumput tergolong sulit sehingga perlu didahului uji coba. Dicontohkannya dengan perlunya membuat batu split apalagi di bawahnya terdapat banyak jaringan utilitas.

"Gunanya agar pada saat hujan lapangan tidak becek karena bisa menyerap dalam hitungan detik, lalu ada penyiraman otomatis melalui sprinkler untuk menjaga standar FIFA yang harus kita penuhi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9). Lapangan utama ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2021.

Dia melanjutkan, lapangan utama JIS juga memiliki beberapa struktur, seperti geotekstil non-woven. Ia tidak teranyam dan berbentuk bak karpet kain serta memiliki beberapa fungsi pada pekerjaan tanah, misalnya mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak.

Geotekstil non-woven juga berfungsi sebagai separator atau pemisah guna mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan lainnya, mencegah naiknya lumpur ke sistem pengerasan agar tidak terjadi pumping effect yang dapat merusak pengerasan, serta mempermudah pemadatan sistem perkerasan. Selain itu, sebagai filter guna mencegah terbawanya partikel-partikel tanah yang ada pada aliran air.

“Salah satu kelebihan geotekstil non-woven adalah dapat membuat air melewati geotekstil, tetapi partikel tanah tertahan. Hal ini karena geotekstil non-woven memiliki sifat permeable (tembus air). Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah)," tuturnya.

Seperti dua lapangan latih yang memenuhi standar FIFA dan siap digunakan pada September 2021, lapangan utama pun bakal memakai rumput hibrida. Komposisinya, 5% rumput sintetis jenis Limonta asal Italia dan sisanya rumput alami jenis variestas Zoysia Matrella yang didatangkan dari Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).

Arry menerangkan, rumput hibrida memiliki beberapa keunggulan, di antaranya lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan jika dibandingkan memakai rumput natural yang hanya 300 jam pertandingan. Kemudian, daya serap lebih baik sehingga air akan cepat turun hingga lapisan terbawah rumput mengingat standar FIFA mengatur genangan air tidak lebih dari 10 detik.

Sponsored

"Dengan memakai rumput hybrid, JIS dimungkinkan menghelat dua pertandingan dalam satu hari di pertandingan resmi berstandar FIFA," ucapnya. Benefit lainnya, biaya pemeliharaan juga lebih efektif dan cocok dengan kondisi iklim pesisir. 

Dirinya menerangkan, penggunaan rumput hibrida berdasarkan hasil studi banding dengan sejumlah negara yang memiliki stadion berstandar FIFA, seperti di Singapura, Inggris, dan Spanyol. Rumput hibrida pun diklaim bakal menjadi tren lapangan sepak bola modern di masa depan. 

Di sisi lain, realisasi konstruksi proyek JIS mencapai 70,80% pada minggu ke-105. Pekerjaannya kini meliputi precast tribun timur, selatan, barat, dan utara; bekisting balok perimeter sisi timur, selatan, dan utara; bekisting balok miring; pemasangan pipa drainase; pekerjaan gelar batu split; pemasangan track beam; instalasi space fram outer; railing ramp barat dan timur; plafon gipsum; serta pekerjaan pintu jendela.

Berita Lainnya
×
tekid