sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lima figur bersaing jadi Ketua Umum KONI DKI Jakarta

Namun, hanya dua yang berpeluang besar untuk terpilih.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 17 Jan 2022 17:19 WIB
Lima figur bersaing jadi Ketua Umum KONI DKI Jakarta

Sedikitnya ada lima figur yang siap maju sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (Ketum KONI) DKI Jakarta periode 2022-2026. Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jakarta rencananya diadakan pada Maret 2022.

"Ada lima nama calon, dua dari internal dan tiga dari eksternal, tetapi dari hasil analisa saya, yang terkuat ada dua," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) III KONI Jakarta, Didi O. Affandi, Senin (17/1).

Kelima nama yang siap maju adalah Waketum I KONI Jakarta, Gde Sardjana; Waketum II KONI Jakarta, Hidayat Humaid; Ketum Pengprov POSSI Jakarta, Ali Mochtar Ngabalin; Ketum Pengprov PODSI Jakarta, Maman Wirjawan; dan Ketum Pordasi Jakarta, Aryo Djojohadikusumo.

Didi menyatakan, kedua kandidat yang berpeluang memenangi kontestasi adalah masing-masing berasal dari internal KONI Jakarta dan eksternal atau pengurus cabang olahraga (cabor). Mereka adalah Hidayat dan Aryo.

Dirinya menilai demikian lantaran Gde terkendala usia, yang sudah berumur 70 tahun. Sementara itu, cabor dayung yang dibina Maman kurang berprestasi dan karakter Ngabalin "tidak membumi".

"Sedangkan Hidayat relatif masih muda, masih 59 tahun. Dia juga berpengalaman menjadi pengurus KONI DKI bahkan menjadi Chief de Mission (CdM) Kontingen Atlet KONI DKI di PON XX/2021, doktor di bidang olahraga, mapan, dan dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ)," tururnya.

Adapun Aryo, sambung Didi, adalah keponakan Ketum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pun masih muda (39 tahun) dan mantan anggota DPR asal Fraksi Gerindra.

Dirinya menilai, olahraga Jakarta bakal berkembang jika KONI dipimpin Hidayat. Hal tersebut tecermin dari latar belakang dan rekam jejaknya.

Sponsored

Meskipun demikian, Didi mengingatkan, siapa pun yang terpilih menjadi Ketum KONI Jakarta bakal menghadapi tantangan berat pada 2022. Alasannya, dana hibah yang digelontorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berdasarkan persetujuan DPRD hanya Rp50 miliar.

“Angka itu jauh dari memadai karena biaya untuk honor atlet dan pelatih saja sudah miliaran. Belum lagi biaya pelatda, TC (training center), dan lain-lain sehingga Ketum terpilih harus siap-siap menggelontorkan dana talangan agar semua program yang telah diagendakan dapat berjalan,” katanya.

Masa bakti pengurus KONI Jakarta 2017-2021 akan berakhir setelah Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum (Caketum) KONI Jakarta 2022-2026 menggelar Musorprov pada 27 Maret mendatang.

TPP sendiri telah membuka pendaftaran bakal calon sejak 15 Januari lalu dan dijadwalkan ditutup pada 15 Februari. Untuk maju disyaratkan mendapatkan dukungan minimal dari sembilan cabor.

Berita Lainnya
×
tekid