sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OPINI: Menyibak visi STY di timnas senior

Tidak perlu kontrak baru, sebab force majeure tersebut, sehingga cukup menyepakati addendum saja. Tapi itu jelas urusan STY dan PSSI semata.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 12 Mei 2023 06:23 WIB
OPINI: Menyibak visi STY di timnas senior

Jika kontrak kepelatihannya diperpanjang PSSI, Shin Tae-yong bisa menjajal keahlian manajerial sejatinya di Piala Asia 2023. Turnamen itu akan digelar di Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024.

Terhitung delapan bulan mendatang, segalanya masih mungkin berubah. Sementara durasi kontrak STY berakhir Desember 2023. Kelanjutannya membesut tim nasional hingga kini belum dipastikan, namun Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah memberi sinyal kencang.

Setelah direkrut PSSI 28 Desember 2019, STY praktis tidak sempat menangani timnas senior selama satu tahun kemudian, karena wabah COVID-19 yang resmi diumumkan Indonesia pada 2 Maret 2020.

Dalam hukum kontrak, PSSI dan STY mengalami 'force majeure' selama masa kedaruratan pandemi COVID-19. Tapi, entah PSSI mencantumkan klausul ini dalam kontrak kepelatihan STY atau tidak.

Penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020 sampai pembatasan sosial dicabut pada 30 Desember 2022. Merujuk pada peristiwa atau keadaan luar biasa itu di luar kontrol para pihak, baik PSSI maupun STY, mestinya kontrak STY ditambah setahun lagi.

Tidak perlu kontrak baru, sebab force majeure tersebut, sehingga cukup menyepakati addendum saja. Tapi itu jelas urusan STY dan PSSI semata.

Urusan publik mengenai tambahan setahun STY terkait dengan empat urgensi. Pertama, visi STY soal naturalisasi pemain di mana semua pesanannya telah dipenuhi PSSI. Belum seutuhnya dia menunjukkan keahlian manajerial di tingkat lebih tinggi dari gelanggang regional Asia Tenggara. Dia telah berjasa meloloskan Pasukan Garuda ke Piala Asia 2023. Terakhir, ambisi STY membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026.

Jadwal Pra-Piala Dunia 2026 dilakoni timnas senior mulai di ronde pertama zona AFC untuk dua leg pada 12-17 Oktober 2023. Dari kontestan 22 negara papan bawah Asia, 11 pemenang maju ke ronde kedua. Fase ini terdiri 9 grup (satu grup 4 tim) dengan rentang tujuh bulan memainkan enam pertandingan kandang-tandang.

Sponsored

Susunan waktu di ronde kedua zona AFC Pra-Piala Dunia 2026 cukup aneh. Lini masa terdiri tiap dua laga seperti pasangan pertandingan. Dimulai 16-21 November 2023, terhenti empat bulan, berlanjut pada 21-26 Maret 2024, diliburkan lagi tiga bulan, sampai 6-11 Juni 2024. Boleh jadi keanehan jadwal seperti ini telah memberi keuntungan negara-negara tertentu Asia selama ini.

Indonesia diyakini mampu lolos ronde pertama zona AFC, tapi niscaya berkutat keras buat lepas dari ronde kedua. Sejarah mencatat timnas selalu menyerah di fase kualifikasi.

Di antara rentang tujuh bulan laga kesembilan grup ronde kedua zona AFC tersebut, Piala Asia dimainkan 12 Januari-10 Februari 2024. Usai pasangan pertandingan perdana 16-21 November 2023 untuk Pra-Piala Dunia 2026, bulan Desember semua timnas senior se-Asia tidak ada agenda resmi.

Proyeksi daftar pemain yang dipilih STY ke kejuaraan kontinental dapat diprediksi sejak dini. Visi STY soal naturalisasi pemain menjelaskan bahwa dirinya tidak puas dengan kinerja lini belakang.

Itulah mengapa Jordi Amat, Elkan Baggot, Sandy Walsh, dan Shayne Pattinama mengangkat sumpah lalu mencium bendera Merah-Putih. STY tidak pusing Witan Sulaeman menembak tiang ke gawang kosong, Egy Vikri cuma pemain aktif dengan kaki tunggal, stamina Ricky Kambuaya jeblok setelah menikah, Yakob Sayuri mirip atlet lari cepat ketimbang sayap penggiring bola cantik.

Di benak STY, asal performa mapan ditampilkan jajaran bek, persoalan klasik kurang prestasi timnas senior akan terjawab. Apa jawabannya tepat? Mungkin tergantung pada kemauan STY sendiri untuk mengembalikan Diego Michels, Stefano Lilipaly, dan Ezra Walian ke skuad Garuda nanti.

Boleh juga menarik Ahmad Al-Khuwailid dari Qatar SC buat rekan duet Marc Klok di sentral lapangan, plus Cyrus Margono di bawah mistar, berarti tinggal satu pemain inti. Sisanya itu, tentu penggemar setia kebanggaan lokal bisa memviralkan satu nama, mau gelandang atau penyerang.

Diketahui, PSSI pertama kali mengontrak pelatih asing, sekaligus pelatih asal benua Asia pertama, 72 tahun silam. Choo Seng Quee berkebangsaan Singapura memimpin timnas senior 1951-53.

Sepak pojok lawan menit 42 terbelok oleh bek Chaeruddin Siregar ke gawang sendiri menandai kekalahan Indonesia 0-3 dari India di perempatfinal Asian Games pada 4 Maret 1951 di New Delhi. Kiprah Paman Choo berakhir dengan ditekuknya Indonesia 1-3 Republik Korea pada 31 Maret 1953 dalam laga persahabatan. Timnas Choo hanya menang tiga kali beruntun dalam rangkaian tur uji coba lawan tim-tim lokal Hong Kong.

Uncle Choo dulu kurang beruntung. Kalau PSSI memutuskan setop menyewa STY, nasib buruk itu terulang kembali. Struktur proses yang dibangun STY akan ambruk berantakan sebelum datang prestasi. Apalagi bila suksesornya mengidap antinaturalisasi.

Berita Lainnya
×
tekid