Jokowi siap tangkis kritik soal utang dan infrastruktur

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Tb Ace Hasan Syadzily menegaskan kubunya siap menghadapi debat calon presiden putaran kedua. Seluruh tim pemenangan paslon nomor urut 01 telah memetakan kemungkinan pertanyaan seputar utang dan infrastruktur.

"Kami sangat siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung unsur serangan terkait infrastruktur dan kami bisa mempertanggungjawabkannya," kata politikus Partai Golkar itu kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/1).

Debat kedua Pilpres 2019 yang mempertemukan Jokowi dan Prabowo bakal digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada 17 Februari 2019. Debat mengambil tema sumber daya alam, energi dan pangan, lingkungan hidup, serta infrastruktur.

Ace mengaku tak khawatir jika Prabowo menjadikan beragam isu terkait infrastruktur sebagai 'peluru' untuk menyerang pemerintahan Jokowi. Menurut dia, pertanyaan-pertanyaan terkait infrastruktur justru menguntungkan bagi petahana. 

"Justru (isu infrastruktur) akan menguntungkan buat kami untuk menyampaikan secara detail pemanfaatan utang dan jalan tol buat rakyat," imbuhnya.

Akhir Januari lalu, Prabowo sempat menyebut banyak infrastruktur di Indonesia yang dibangun tanpa memperhatikan efisiensi. Mengutip data Bank Dunia, Prabowo mengatakan pembangunan infrastruktur tanpa pemetaan yang jelas. 

"Chaotic bahasa Inggrisnya. Kacau.Terakhir waktu saya ungkapkan soal LRT di Palembang yang tidak ada gunanya dari segi ekonomi saya dihujat diserang. Prabowo ngerti apa? Dua bulan kemudian, Pak (Wapres) Jusuf Kalla sendiri yang membenarkan apa yang saya sampaikan," kata Prabowo. 

Tak hanya itu, kubu Prabowo-Sandi juga kerap melontarkan kritik terkait pembangunan infrastruktur yang dibiayai utang. Bahkan, Sandi sempat menjanjikan pembangunan jalan tol tanpa utang jika ia dan Prabowo sukses memenangi Pilpres 2019. 

Terkait itu, Ace mengatakan, utang yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur masih dalam batas yang aman. "Sekarang masyarakat diberi pilihan untuk menggunakan jalur-jalur ekonomis. Kalau mau cepat pakai jalan tol," pungkasnya.