sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kubu Prabowo-Sandi terima tantangan Rp100 miliar dari relawan TKN

Gayung bersambut, tantangan yang diajukan oleh relawan Jokowi-Amin terkait bukti kecurangan berhadiah Rp100 miliar diterima kubu Prabowo.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 03 Mei 2019 21:11 WIB
Kubu Prabowo-Sandi terima tantangan Rp100 miliar dari relawan TKN

Gayung bersambut, tantangan yang diajukan oleh relawan Jokowi-Amin terkait bukti kecurangan berhadiah Rp100 miliar diterima kubu Prabowo-Sandi.

Tim Teknologi Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno justru menantang balik relawan paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang menyiapkan duit Rp100 miliar jika berhasil membuktikan kecurangan pada Pemilu 2019.

Koordinator Relawan IT BPN Mustofa Nahrawardaya mengatatakan, kedatangannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menjawab akan tantangan tersebut. Menurut dia, berkas yang telah dilaporkan merupakan bukti yang sulit dibantah secara forensik.

"Ini bukti kami berikan ke Bawaslu. Bukti ini sulit dibantah secara forensik," kata Mustofa, di kantor Bawaslu, Jumat (3/5).

Oleh sebab itu, Mustofa menantang balik tantangan Rp100 miliar dan meminta pihak yang menantang menyerahkan uang tersebut kepada notaris. Nantinya, uang tersebut akan diperuntukan oleh BPN sebagai santunan bagi keluarga korban meninggal dan sakit yang berjatuhan dalam Pemilu 2019.

Mustofa sesumbar apabila penantang itu serius, maka segera dilangsungkan pertemuan. Nantinya, pertemuan tersebut akan menghadirkan saksi, dan segera mencari notaris yang telah disepakati bersama.

"Siapapun itu yang menantang, yang jelas janji adalah utang. Sekali lagi hari ini kami telah membuktikannya," tegas Mustofa.

Adapun jika tantangan itu merupakan hal yang main-main, Mustofa menuturkan tindakan tersebut merupakan lelucon yang tidak lucu. Apalagi, sambungnya, lelucon itu dilontarkan di tengah pemilu yang banyak memakan korban. 

Sponsored

Mustofa berharap, kalau pun tantangan itu main-main, bagi pihak yang menantang sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat yang telah menjadi korban.

"Uang Rp100 miliar itu amat berarti bagi keluarga korban yang meninggal atau sakit akibat menjadi petugas pemilu," kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid