sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei Cyrus: Kampanye media sosial hanya berisik

Kampanye calon presiden dan wakil presiden di media sosial terbilang berisik meskipun mayoritas masyarakat tak terkoneksi.

Sukirno
Sukirno Kamis, 28 Feb 2019 19:02 WIB
Survei Cyrus: Kampanye media sosial hanya berisik

Kampanye calon presiden dan wakil presiden di media sosial terbilang berisik meskipun mayoritas masyarakat tak terkoneksi.

Lembaga survei Cyrus Network menyatakan kontestasi Pilpres 2019 riuh dan jenuh dalam "pertarungan udara" melalui pemberitaan dan media sosial.

"Namun, cenderung kosong dalam 'pertarungan darat'," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi, Kamis (28/2).

Berdasarkan survei lembaganya, hanya sekitar 40% pemilih yang dapat terkoneksi dengan informasi dari telepon genggam, baik itu media sosial maupun aplikasi pesan berantai, seperti WhatsApp dan Line.

Sisanya, 60% pemilih, kata Hasan belum bersentuhan dengan sumber-sumber informasi seperti ini.

"Kampanye politik di media sosial memang terlihat ramai dan panas. Begitu juga di pesan berantai. Akan tetapi, populasi orang yang terlibat tidak berkembang dan jenuh," jelasnya.

Kepemilikan responden terhadap media sosial. / Cyrus Network

Ia menyebutkan 40% pengguna Facebook yang mengaku aktif menyebar pesan politik di media sosial ini, sedangkan pengguna WhatsApp sekitar 28% mengaku aktif menyebar pesan politik.

Sponsored

Hasan menyampaikan setelah kira-kira hampir 5 tahun tensi politik yang sangat tinggi, tidak sampai 50% pengguna media sosial ataupun aplikasi pesan yang terlibat secara aktif menyebarkan pesan-pesan politik.

Begitu pula yang berpartisipasi aktif untuk meluruskan hoaks dan fitnah yang bertebaran di media sosial.

"Ini bukti bahwa keriuhan politik di media sosial dan pesan berantai sudah tidak berkembang lagi. Tidak menambah audiens atau menambah suara. Sekadar mempertahankan isu saja," kata Hasan.

Terlebih, lanjut dia, survei juga menunjukkan bahwa saat ini pendukung kedua belah pihak cenderung menyeleksi siapa yang bisa berteman dan berinteraksi dengan mereka.

Menurut survei, 77% pendukung Jokowi-Amin menyatakan teman-temannya di media sosial maupun aplikasi pesan adalah sesama pendukung Jokowi-Amin.

Begitu juga dengan pendukung Prabowo-Sandi, sekitar 74% di antaranya juga merasa lebih banyak bersama-sama dengan individu atau kelompok yang memiliki aspirasi sama di media sosial maupun aplikasi pesan.

Menurut Hasan, ceruk yang belum optimum disasar kedua kubu adalah kelompok masyarakat yang tidak terkoneksi dengan riuh rendah kampanye politik media sosial, yang jumlahnya sebesar 60% pemilih.

"Sungguh disayangkan kerja dari tim pemenangan kedua pasang calon justru belum menyentuh ceruk terbesar dari proporsi pemilih yang ada. Pekerjaan rumah terbesar dan terpenting bagi kedua timses ke depannya, justru memaksimalkan ceruk perang darat ini," kata Hasan. (Ant).

Mayoritas responden tak mendapatkan informasi Pilpres dari media sosial. / Cyrus Network

Berita Lainnya
×
tekid